Bayangkan produk UMKM kita bisa seperti ini, karena jumlah UMKM kita sangat besar 64 juta. Tentu digital UMKM ini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital dan pembayaran kita,
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menilai inovasi teknologi peragaan busana yang memakai kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang diciptakan oleh Elon Musk dapat menjadi potensi bisnis di masa depan.


Presiden menyebutkan bahwa dalam video peragaan busana yang diunggah melalui akun X CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk, sejumlah tokoh dunia menjadi model dengan berbagai busana yang dipakai.

"Modelnya menggunakan wajah-wajah para tokoh dunia, mulai dari Elon Musk sendiri, Presiden Donald Trump, Presiden Kim Jong Un, Ketua Dewan Amerika Nancy Pelosi, Tim Cook, PM Justin Trudeu, Hillary Clinton, Mark Zuckerberg, dan Presiden Barrack Obama. Ini akan menjadi potensi bisnis ke depan," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada Peresmian Pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI x KKI) 2024 di JCC Senayan Jakarta, Kamis.

Presiden mengatakan bahwa transformasi digital, khususnya bidang ekonomi, bidang keuangan sangat penting apalagi dengan pesatnya teknologi saat ini.

Banyak sektor bisnis kini sudah beralih menggunakan teknologi AI mulai dari administrasi, jasa, hiburan hingga peragaan busana seperti yang dilakukan Elon Musk.

Penggunaan teknologi AI menjadi potensi bisnis ke depan dengan transformasi digital, contohnya produk busana akan dipasarkan lewat peragaan busana AI, etalase digital dan dapat dibeli menggunakan pembayaran digital.

Presiden pun memperkirakan produk UMKM nasional yang bisa dipasarkan lewat transformasi digital akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pembayaran digital.

"Bayangkan produk UMKM kita bisa seperti ini, karena jumlah UMKM kita sangat besar 64 juta. Tentu digital UMKM ini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital dan pembayaran kita," kata Presiden Jokowi.

Oleh karena itu, Presiden meminta kepada BI dan OJK untuk memastikan transformasi digital dapat tersedia secara inklusif, serta berkeadilan bagi masyarakat pinggiran, masyarakat ekonomi lapisan bawah, ekonomi mikro, hingga UMKM.

"Semuanya harus mendapatkan akses dan kesempatan yang sama, harus dapat perlindungan yang sama. Saya minta kepada OJK dan BI agar meningkatkan perlindungan di sektor ekonomi digital," tambah Presiden.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024