Jakarta (ANTARA) - Menstruasi atau haid adalah proses alami reproduksi yang dialami oleh seorang wanita pada setiap bulan. Dalam proses menstruasi, siklus menstruasi menjadi bagian penting dari kesehatan reproduksi wanita yang perlu diperhatikan.
 
Siklus menstruasi yang normal pada umumnya terjadi selama 21 hingga 35 hari, dengan memiliki periode haid selama 2 hari hingga 7 hari. Akan tetapi, siklus menstruasi yang terjadi pada setiap wanita dapat berbeda-beda.
 
Pada siklus menstruasi yang terjadi selama kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari, kondisi siklus menstruasi tersebut dianggap tidak normal atau tidak teratur. Bahkan tak jarang terjadi kondisi dimana seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama berbulan-bulan.
 
Kondisi tersebut memiliki banyak faktor yang mempengaruhi. Berikut adalah faktor-faktor yang terjadi dalam perubahan siklus menstruasi.
 
1. Hormon
Setiap wanita memiliki kadar hormon yang berbeda-beda, sehingga menyebabkan perubahan siklus menstruasi. Ketika kadar hormon sedang tidak stabil, saat menstruasi darah haid bisa keluar lebih sedikit atau lebih banyak, bahkan tidak keluar sama sekali.
 
2. Berat badan
Jumlah lemak dalam tubuh dapat berpengaruh pada kadar hormon, kondisi ini terjadi karena terganggunya proses ovulasi. Akibatnya, seseorang yang kekurangan berat badan atau kelebihan berat badan dapat mengalami menstruasi tidak teratur atau bahkan tidak mengalami menstruasi sama sekali.
 
3. Usia
Siklus menstruasi wanita juga dapat dipengaruhi oleh usianya. Terjadinya perubahan usia atau penuaan dapat menyebabkan perubahan kadar hormon. Selama masa remaja atau mendekati masa menopause, wanita biasanya mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur karena kondisi kadar hormon yang tidak stabil kerapkali terjadi pada usia tersebut.
 
4. Kondisi stress
Stress sering terjadi ketika seseorang terlalu banyak pikiran, terutama pada wanita. Terlalu larut dalam stress tanpa disadari dapat mengganggu siklus menstruasi. Peningkatan hormon kortisol ketika stress berakibat masa menstruasi menjadi lebih cepat, lebih lama, atau tidak terjadi sama sekali.
 
5. Konsumsi nutrisi
Siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh nutrisi yang dikonsumsi. Salah satu nutrisi yang memengaruhi pembentukan hormon estradiol adalah vitamin D. Hormon estradiol ini menjaga siklus menstruasi agar tetap teratur. Biasanya ketika wanita kekurangan vitamin D, siklus menstruasi terjadi lebih cepat dan tidak teratur.
 
Tidak semua wanita memiliki pemahaman yang sama tentang siklus menstruasi normal. Jika memiliki siklus menstruasi tidak normal, beberapa upaya dapat dilakukan agar menstruasi dapat kembali normal.
 
Cara menjaga siklus menstruasi tetap normal
  • Jaga berat badan agar tetap ideal
  • Rajin berolahraga
  • Konsumsi makanan bergizi dan kaya vitamin
  • Pengelolaan stress yang baik
  • Hindari merokok, alkohol, dan kafein yang berlebihan
  • Hindari bergadang untuk istirahat yang cukup

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024