Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyiapkan fasilitas modal kerja jangka pendek berprinsip syariah ke PT Mandiri Sekuritas (Mansek) untuk mendukung aktivitas bisnis perusahaan sekuritas.

Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengatakan, fasilitas yang diberikan BSI ini melengkapi solusi keuangan syariah bagi perusahaan sekuritas dalam memenuhi kebutuhan likuiditas untuk mendukung aktivitas bisnis yang dimiliki.

“Hal ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekosistem capital market syariah,” kata Wisnu melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Sebagai informasi, Mandiri Sekuritas merupakan top tier sekuritas di Indonesia yang menduduki posisi tiga besar. Ini dinilai dari kegiatan brokerage maupun underwriting Mandiri Sekuritas pada 2023. Perusahaan sekuritas ini juga telah memiliki lisensi Syariah Online Trading System (SOTS).

Baca juga: BSI: Dana kelolaan ziswaf tumbuh 20,55 persen hingga Juni 2024

Wisnu menyebutkan bahwa saat ini terdapat 16 perusahaan sekuritas aktif yang telah memiliki SOTS. Namun, belum ada solusi pendanaan berprinsip syariah yang diberikan oleh perbankan syariah bagi sekuritas dalam memenuhi kebutuhan likuiditas.

Hal ini, menurut Wisnu, menunjukkan masih terdapat potensi market yang besar untuk dapat dikembangkan oleh perbankan syariah dalam memenuhi layanan capital market berbasis syariah.

“Kalau kita lihat secara kapitalisasi pasar pada tahun 2023 terdapat 52,65 persen saham yang termasuk Indonesia Sharia Stock Index (ISSI),” imbuh dia.

Sebelumnya, BSI telah mendukung ekosistem capital market syariah dengan berbagai layanan mulai dari Rekening Dana Nasabah (RDN) online, kustodian, wali amanat, fixed income, deposito on call (DOC), hingga layanan perbankan dasar lainnya.

Baca juga: Dirut BSI: Budaya AKHLAK jadi fondasi pembangunan SDM BSI

Sebagai emiten, bank berkode saham BRIS ini aktif meramaikan pasar modal. Pada tahun 2022, BSI telah melakukan Right Issue. BSI juga menerbitkan Sukuk Mudharabah Muqayadah Tapera, Sukuk Mudharabah Subordinasi dan EBAS-SP pada tahun 2023.

Terbaru pada Juni 2024, BSI menerbitkan Sukuk Mudharabah Berlandaskan Keberlanjutan Tahap I yang disambut baik oleh market dengan oversubscribed hingga Rp9 triliun atau tiga kali dari target bookbuilding.

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024