Jakarta (ANTARA) - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan rangkaian acara bulan kemerdekaan Agustus 2024, akan dibuka dengan pelaksanaan dzikir dan doa kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.

“Bulan kemerdekaan tahun 2024 ini merupakan sebuah rangkaian peringatan hari ulang tahun Republik Indonesia yang paling istimewa, karena acaranya ada yang di Jakarta dan ada juga yang di Ibu Kota Nusantara. Rangkaian bulan kemerdekaan pada tahun ini seperti tahun yang lalu akan dibuka dengan dzikir dan doa kebangsaan,” ujar Pratikno dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan dzikir dan doa kebangsaan diselenggarakan di halaman Istana Merdeka, Kamis petang, dan akan dihadiri Presiden Joko Widodo, para ulama dan pemimpin agama serta diikuti oleh lebih dari 3.000 peserta.

Usai pelaksanaan dzikir dan doa kebangsaan, kata Pratikno, terdapat kegiatan lain seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni upacara pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) oleh Presiden Joko Widodo yang kali ini akan dilakukan di IKN, Kalimantan Timur.

“Kemudian upacara penganugerahan tanda kehormatan, dilaksanakan di Istana Negara di Jakarta. Kemudian Pidato Kenegaraan serta penyampaian RAPBN dan Nota Keuangan diselenggarakan di Gedung Nusantara, di Gedung MPR/DPR/DPD,” jelas Pratikno.

Adapun yang istimewa dalam kegiatan bulan kemerdekaan tahun ini adalah penyelenggaraan apel kehormatan dan renungan suci yang akan diselenggarakan di dua tempat, yaitu di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, dipimpin oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dan di Taman Kusuma Bangsa di IKN yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

Apel kehormatan dan renungan suci akan diselenggarakan tanggal 17 Agustus pukul 00.00 WIB, dan akan dilanjutkan upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI pada pagi harinya.

“Upacara detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia waktunya itu mengikuti waktu Indonesia Barat. Nah upacaranya, tata upacara militer itu dilaksanakan di IKN dengan inspektur upacara Bapak Presiden. Sedangkan acara upacara di halaman Istana Merdeka, Jakarta itu mengikuti tata upacara militer di IKN. Kemudian upacara penurunan bendera sang merah putih juga diselenggarakan di dua tempat, baik di IKN maupun di halaman istana merdeka Jakarta. Itu agenda pokoknya,” kata dia.

Lebih jauh, Pratikno mengatakan, selain agenda pokok tersebut, akan ada juga prosesi kirab pengiriman duplikat bendera pusaka sang Merah Putih dan naskah proklamasi dari Monas ke IKN, beberapa hari sebelum pelaksanaan upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI.

Lalu akan ada pameran bersama, arsip kepresidenan, yang berjudul “Mari Kemari ke Nusantara” yang akan dihelat di Galeri Emiria Soenassa Taman Ismail Marzuki mulai tanggal 8-20 Agustus 2024 yang akan memamerkan arsip serta memorabilia terkait ibu kota negara.

“Bahwa kita punya sejarah panjang mengenai ibu kota negara, mulai dari era sebelum kemerdekaan, Indonesia merdeka, era di Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, karena kita juga pernah mengalami pindah kota, hingga era nantinya di ibu kota Nusantara,” jelasnya.

Pada kesempatan itu Pratikno mengajak masyarakat di seluruh Indonesia, para pimpinan organisasi, pimpinan pemerintahan dan organisasi sosial keagamaan dan swasta serta KBRI dan kantor perwakilan Indonesia di luar negeri untuk memeriahkan bulan kemerdekaan, yang pada tahun ini mengambil tema ‘Nusantara Baru Indonesia Maju’, dengan berbagai kegiatan yang positif dan menggembirakan.

“Syahdu, hikmah tetapi juga meriah, dan mohon mulai hari ini dan saya lihat sudah mulai kita semua mengibarkan bendera merah putih selama satu bulan penuh hingga tanggal 31 Agustus nanti, dan juga jangan lupa mempercantik bangunan, jalan-jalan, lingkungan dengan ornamen hari kemerdekaan Republik Indonesia,” ajak Pratikno.

Baca juga: Presiden Jokowi titip pesan ke Pj Gubernur sukseskan HUT RI di IKN
Baca juga: Menhub: Penerbangan tambahan ke Balikpapan untuk dukung HUT RI di IKN
Baca juga: Tol dari Balikpapan ke IKN ditargetkan bisa difungsikan 17 Agustus

 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024