Roma (ANTARA News) - Para penggemar Lazio mewujudkan ancaman mereka untuk memboikot pertandingan Liga Italia saat timnya menjamu Atalanta sebagai bentuk protes terhadap presiden Claudio Lotito pada Minggu, sehingga tim mereka bermain di Stadion Olimpico yang nyaris kosong.
Pelatih Edoardo Reja meminta para pendukung untuk menyudahi perbedaan pendapat dengan Lotito setelah timnya kalah 0-1 pada pertandingan antara tim papan tengah.
"Benar-benar memalukan melihat Olimpico begitu sepi," kata Reja kepada para pewarta. "Kami berada dalam kesempatan untuk mencapai sesuatu yang signifikan, namun sulit untuk bermain di kondisi-kondisi seperti ini."
"Kami tidak dapat bermain sebagus yang kami lakukan belakangan," tambahnya. "Situasi ini tidak boleh berlangsung terus, ini merupakan ketidakberuntungan bagi kami pada hari ini."
"Kami perlu mereka untuk datang bersama-sama, kedua pihak perlu duduk bersama."
Satu spanduk, yang dibentangkan para pendukung untuk menutupi kursi-kursi, bertuliskan "Dia atau kami," sedangkan spanduk lain berbunyi "Lazio adalah kami dan kami akan mewarisinya kepada anak kami."
Para pendukung, dipimpin oleh kelompok ultras yang biasanya menguasai tribun Kurva Utara, telah mengajukan protes terhadap Lotito baik di dalam maupun di luar lapangan sejak awal musim.
Mereka sempat melakukan boikot pada 15 menit pertama pada pertandingan yang dimainkan pada September, sebagai bentuk protes atas minimnya aktivitas klub di bursa transfer.
Kemarahan mereka bertambah besar pada Januari ketika pengatur permainan asal Brazil Hernanes dijual ke Inter Milan, di mana sang pemain memiliki dampak yang besar di klub ibukota tersebut.
Sekitar 40.000 penggemar ambil bagian dalam aksi jalan kaki untuk memprotes sebelum timnya menang 3-2 atas Sassuolo pada bulan lalu, di mana banyak spanduk yang dibentangkan dengan isi yang memprotes Lotito.
Hubungan ultras dengan Lotito telah membeku sejak ia membeli klub itu pada 2004, dan hal ini sangat kontras dengan hubungan hangat para penggemar dengan pendahulunya yang lebih royal Sergio Cragnotti.
Lazio memenangi tujuh trofi di bawah Cragnotti, termasuk Liga Italia dan Piala Winners Eropa.
Lotito secara kontroversial memecat Vladimir Petkovic pada Januari setelah pelatih kelahiran Bosnia itu menandatangani kesepakatan sebelum Natal, bahwa dirinya akan melatih tim nasional Swiss pada musim depan.
Pemecatan itu diawali situasi kacau pada pekan sebelumnya, ketika Reja mengambil alih sesi latihan, sedangkan Petkovic mengatakan dirinya masih merasa dirinya merupakan pelatih Lazio.
Lazio, yang telah memenangi lima dari 10 pertandingan sejak dilatih Reja, tetap menghuni peringkat kedelapan setelah menelan kekalahan pada Minggu sehingga mereka hanya memiliki 38 angka, namun mereka sekarang telah terpaut enam angka dari Inter Milan yang berada di peringkat kelima sekaligus posisi terendah untuk masuk kualifikasi Liga Europa, demikian Reuters.
(Uu.H-RF/I015)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014