Jakarta (ANTARA) - Direktur Keuangan dan Strategi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sigit Prastowo mengatakan total portofolio hijau perseroan per Juni 2024 tercatat Rp139 triliun atau tumbuh 20,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

"Pendorong utama dari pertumbuhan portofolio hijau berasal dari green building, pengelolaan sumber daya alam hayati, sektor energi terbarukan, serta produk ramah lingkungan," ujarnya saat menjawab pertanyaan para pewarta dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (31/7/2024) malam.

Tidak hanya portofolio hijau, ia menuturkan bahwa nilai portofolio sosial juga meningkat sebesar 9,5 persen yoy menjadi Rp139 triliun.

Ia mengatakan bahwa pertumbuhan kedua portofolio tersebut, baik portofolio hijau maupun sosial, berdampak pada kenaikan portofolio berkelanjutan perseroan pada kuartal II 2024 sebesar 14,7 persen yoy menjadi Rp278 triliun.

"Pada segmen ritel, Bank Mandiri juga telah menyalurkan pembiayaan UMKM, kendaraan berbasis listrik, dan KPR hijau, dengan total pembiayaan sustainable (berkelanjutan) sebesar Rp127 triliun," kata Sigit.

Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama menyampaikan penyaluran pembiayaan hijau dan sosial tersebut merupakan bagian dari upaya sustainable banking sebagai salah satu pilar keberlanjutan dalam penerapan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (environment, social, and governance/ESG) perseroan.

Sementara itu, pada pilar sustainable operations, ia mengatakan komitmen pihaknya menuju net zero emissions pada 2030 terus berprogres secara positif melalui kegiatan operasional yang semakin ramah lingkungan.

Untuk mewujudkan pilar sustainable operations, pihaknya juga konsisten mendukung budaya kerja yang inklusif dan setara. Kini proporsi perempuan dari total pegawai perseroan adalah 52 persen. Sementara itu, posisi manajerial strategis yang diduduki oleh perempuan sebesar 46 persen.

Selanjutnya, pada pilar sustainability beyond banking, Timothy mengatakan bahwa perseroan berupaya untuk memperluas inklusi dan digitalisasi keuangan serta memberdayakan masyarakat, salah satunya mengembangkan aplikasi Livin' Merchant by Mandiri.

"Mayoritas pengguna Livin' Merchant yakni sebanyak 1,2 juta pengguna adalah masyarakat di daerah nonurban yang dulunya sangat sukar dicapai. Sekarang dengan digitalisasi, mereka sudah dimungkinkan mendapatkan sentuhan layanan perbankan secara optimal,” ujarnya.

Berkat berbagai upaya untuk menerapkan prinsip-prinsip ESG tersebut, pihaknya mendapatkan pengakuan dari lembaga pemeringkatan independen asal Amerika Serikat, Morgan Stanley Capital International Inc (MSCI).

"Rating Bank Mandiri dari semula BB telah meningkat menjadi BBB. Hal ini tentunya menunjukkan bahwa kami menuju ke arah yang tepat untuk semakin erat melakukan implementasi ESG pada berbagai proses bisnis dan operasional Bank Mandiri dari tahun ke tahun," imbuh Timothy.

Baca juga: Transaksi Livin’ by Mandiri tembus Rp1.883 triliun hingga Juni 2024
Baca juga: Pendapatan bunga bersih Bank Mandiri Rp49,1 triliun per semester I
Baca juga: Laba bersih konsolidasian Bank Mandiri naik 5,23 persen per Juni 2024

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024