Shanghai Electric mengintegrasikan tenaga angin, surya, penyimpanan energi, dan hidrogen sebagai strategi utama untuk memperluas aplikasi energi bersih pada masa depan.


Shanghai, (ANTARA/PRNewswire)- Shanghai Electric ("Perusahaan") (SEHK:2727, SSE:601727) telah membuat perkembangan penting dalam menurunkan biaya produksi hidrogen hijau lewat teknologi "Z-series alkaline electrolyzer", inovasi hemat energi yang mengatasi kendala di sektor energi terbarukan sehingga produksi hidrogen bebas emisi menjadi lebih berkesinambungan dari sisi ekonomi.


Hadir sebagai solusi yang mendorong industri menuju dekarbonisasi, teknologi tersebut melengkapi kepiawaian Shanghai Electric dalam inovasi energi baru. Dengan demikian, aplikasi hidrogen hijau di industri menjadi lebih layak dari sisi ekonomi. Lebih lagi, teknologi tersebut juga mempercepat utilisasi hidrogen di sektor kimia, transportasi, metalurgi, dan penyimpanan energi hijau.


"Produksi hidrogen melibatkan berbagai segmen dan rantai industri yang panjang. Itu sebabnya, biaya menjadi tantangan terbesar. Hidrogen hijau lebih mahal ketimbang hidrogen yang terbuat dari gas alam (grey hydrogen), serta membutuhkan berbagai solusi dalam hal produksi, penyimpanan, pengisian bahan bakar, dan penggunaan. Maka, kami ingin memperingkas rantai teknologi secara keseluruhan, serta meningkatkan penghematan biaya di seluruh industri," ujar Wu Liang, Chief Engineer, Shanghai Bright-H Technology Co., Ltd.


Hidrogen hijau, hidrogen yang paling bersih, menjadi solusi vital dalam transisi dunia menuju energi terbarukan dan dekarbonisasi. Namun, aspek kelayakan ekonomi hidrogen hijau dalam tahap produksi, penyimpanan, pengisian bahan bakar, serta penggunaan masih menjadi kendala besar. Shanghai Bright-H Technology Co., Ltd. ("Bright-H Technology"), anak usaha Shanghai Electric, berupaya mengatasi kendala dan tantangan teknologi tersebut, serta memajukan tautan penting dalam rantai pengembangan energi hidrogen.


Dengan mengeksplorasi elektrolisis air alkali dan elektrolisis air proton exchange membrane (PEM), Bright-H Technology menyediakan solusi sistem "produksi-penyimpanan-pengisian bahan bakar-penggunaan" terintegrasi bagi klien. Solusi sistem ini juga menjadi terobosan dalam bahan kimia hijau, metalurgi, transportasi, dan penyimpanan energi.


Menyasar energi hidrogen sebagai bagian dari pengembangan teknologi yang menghasilkan terobosan inovasi energi bersih, Shanghai Electric telah membuat kemajuan teknologi produksi hidrogen, serta menjajaki aplikasi komersial hidrogen dengan sumber energi lain sejak 2015. Lewat upaya ini, Shanghai Electric mampu menggarap beberapa proyek uji coba. Maka, Shanghai Electric pun berhasil memimpin inovasi energi hidrogen sekaligus mengintegrasikan sumber energi hijau dalam ekosistem energi yang lebih luas.


Untuk produksi hidrogen, Shanghai Electric mengeksplorasi dua jalur pengembangan teknologi, dan mengandalkan daya saing teknologinya guna membangun rantai industri. Pada Juni 2023, Shanghai Electric secara independen memproduksi dan meluncurkan alkaline electrolyzer 2000 Nm³/h, unit produksi hidrogen tunggal yang terbesar di Tiongkok ketika itu. Pada Oktober 2023, Shanghai Electric juga meluncurkan electrolyzer PEM level megawatt yang berkapasitas 200 Nm³/h. Kinerjanya bahkan memimpin industri di Tiongkok berkat desain yang ringkas, ringan, dan fleksibel sehingga lebih cocok untuk stasiun pengisian bahan bakar hidrogen.


Shanghai Electric juga telah mengembangkan tangki penyimpanan hidrogen bertekanan tinggi, serta menawarkan diaphragm compressor untuk pengisian bahan bakar hidrogen. Di sisi lain, Shanghai Electric juga mengeksplorasi aplikasi hidrogen, seperti kimia hijau dan turbin gas dengan campuran hidrogen. Pada November 2023, Shanghai Electric menguji coba turbin gas dengan campuran hidrogen di Pembangkit Listrik Datang Haikou, mencapai rasio volume hidrogen di atas 7%. Uji coba ini merupakan proyek kelas F pertama yang beroperasi di Tiongkok. Lebih lagi, DeNox burner yang dikembangkan Shanghai Electric mampu menggunakan campuran hidrogen di atas 30%.


Kini, Shanghai Electric telah mengembangkan berbagai proyek energi hidrogen di sektor kelistrikan, transportasi, dan kimia, serta memajukan solusi energi terbarukan dan mendorong inovasi hidrogen bersih. Proyek uji coba terintegrasi di Taonan menyatukan tenaga angin-biomassa-metanol hijau, dan proyek ini segera memproduksi satu juta ton metanol hijau setiap tahun dalam tiga fase. Pada fase pertama, proyek ini akan menghasilkan 250.000 ton metanol hijau dengan tenaga angin-biomassa untuk mendukung pembangkit energi terbarukan dengan kapasitas terpasang sebesar 680.000 kilowatt.


Sebagai terobosan dalam pengembangan dan komersialisasi teknologi energi hidrogen, Proyek Uji Coba Nol Karbon yang digarap Bright-H Technology mengintegrasikan energi terbarukan, elektrolisis air PEM untuk produksi hidrogen, penyimpanan hidrogen, serta sel bahan bakar. Listrik yang dihasilkan proyek ini berasal dari energi terbarukan, sedangkan sel bahan bakar memasok listrik tambahan ketika tingkat permintaan menurun. Dengan demikian, proyek ini mencapai emisi nol karbon dalam produksi hidrogen dan mampu menghasilkan energi hijau secara mandiri.


Informasi lebih lanjut tentang litbang (R&D) hidrogen dan proyek terkait lainnya yang digarap Shanghai Electric tersedia di https://www.shanghai-electric.com/group_en/.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024