Di tengah hingar bingar industri sepak bola nasional, UMKM mungkin kerap dipandang sebelah mata, padahal di tangan merekalah perekonomian bangsa bergantung.
Pada tahun 2023, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia mengungkapkan bahwa kontribusi UMKM terhadap Produk Domestrik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 61 perseb atau setara Rp9.580 triliun dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 97 persen.
Vitalnya peran UMKM tersebut membuat Presiden Joko Widodo memberikan perhatian khusus kepada sektor tersebut.
"Jumlah UMKM kita kurang lebih 65 juta. Kontribusi terhadap PDB ekonomi kita 61 persen, sangat besar sekali," kata Presiden pada Maret 2024.
Situasi itu pula yang membuat pelaksanaan Piala Presiden pasti memberikan ruang untuk aktivitas pelaku UMKM mulai dari penjual minuman, makanan hingga aksesoris dan pernak-pernik tim peserta.
Dengan ribuan penonton yang datang ke stadion pada setiap pertandingan, pelaku UMKM berpotensi mengantongi pertumbuhan omzet. Pedagang minuman eceran, contohnya, bisa mendapatkan peningkatan pemasukan di kisaran lebih 50 persen dibandingkan masa normal.
Riuhnya industri sepak bola nasional idealnya memang harus dirasakan semua pihak yang terlibat, di mana pelaku UMKM menjadi salah satunya.
UMKM ini menjadi sektor yang unik lantaran peran gandanya untuk ekonomi dan sosial. Melalui UMKM, banyak orang yang selamat dari jurang kemiskinan dan hidupnya lebih sejahtera.
Kemunculan UMKM, di luar adanya permintaan pasar, kerap dirangsang oleh keberadaan acara seperti Piala Presiden. Satu laga Piala Presiden, kerap hadir puluhan hingga ratusan pelaku UMKM.
Di industri sepak bola yang mapan, katakanlah di Liga Inggris, sumbangan ekonomi dari aktivitas sepak bola mampu menghasilkan dampak sosial yang hebat.
Dikutip dari laman resmi Liga Utama Inggris, pada musim 2021-2022 saja, liga dan klub memberikan kontribusi ekonomi delapan miliar pound sterling untuk Inggris Raya dan mampu membuka lebih dari 90 ribu lapangan pekerjaan bagi masyarakat wilayah tersebut.
Kesejahteraan masyarakat dengan pemberian lowongan mata pencarian sejalan dengan 1.000 persen kontribusi pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan klub-klub Liga Utama Inggris sejak musim 1998-1999 sampai 2021-2022.
Bukan cuma menyediakan pekerjaan, pihak Liga Utama Inggris juga mampu memberikan bantuan 93 juta pound sterling untuk pengembangan sepak bola akar rumput.
Sejak PSSI berdiri pada 19 April 1930, sepak bola Indonesia sudah merasakan pahit dan manis lapangan hijau. Namun, tugas utama saat ini yaitu bagaimana terus maju di tengah tantangan memajukan industri sepak bola nasional yang tangguh seiring dengan tim nasional yang disegani.
Baca juga: Piala Presiden komitmen memberdayakan UMKM lokal
Baca juga: Gubernur Bali sebut ajang Piala Presiden dongkrak geliat UMKM
Copyright © ANTARA 2024