Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Abdul Muis mengungkapkan pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan untuk mengejar ketertinggalan indeks infrastruktur yang menjadi landasan bagi peningkatan perekonomian.
"Pembangunan infrastruktur yang telah dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dalam 10 tahun terakhir telah banyak selesai dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Misalnya pembangunan 61 bendungan selama 2014-2024, di mana 43 bendungan telah selesai untuk menjamin ketersediaan air dan ketahanan pangan nasional. Tahun ini ada 13 bendungan lagi selesai sisa 5 bendungan selesai awal 2025," kata Abdul Muis dalam acara Pengukuhan Badan Pengurus Pusat (BPP) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) masa bakti 2024-2029 sekaligus Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Joko Widodo dalam Bidang Konstruksi, Infrastruktur, dan Investasi di Jakarta, Rabu (31/7).
Dengan tambahan bendungan selesai telah menambah daerah irigasi premium sebesar 396 ribu hektar, tambahan air baku 52.000 liter/detik dan potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 255 MW.
Khusus untuk daerah irigasi, telah dilaksanakan pembangunan bendung dan jaringan irigasi baru seluas 1,18 juta hektar, serta dilaksanakan rehabilitasi bendung dan jaringan irigasi eksisting seluas 4,38 juta hektar (dari total 7,5 juta hektar sawah) pada 2014 hingga 2024.
Baca juga: Presiden menegaskan infrastruktur jadi kunci datangnya investasi
"Sehingga dengan tambahan pasokan air dari bendungan baru, pembangunan irigasi baru serta rehab irigasi eksisting, indeks pertanaman meningkat dari sekitar 1,4 (2014) menjadi 2,5 (2024)," ujar Abdul Muis.
Selanjutnya untuk mendukung konektivitas guna menekan biaya logistik pada kurun 2014-2024 telah diselesaikan pembangunan jalan tol baru sepanjang 2.700 km sehingga jalan tol operasional menjadi 3.480 km (sepanjang 780 km tol telah operasional dari 1978-2014).
Untuk jalan nasional, pada 2015-2024 dibangun 6.000 km jalan baru, utamanya Jalan Trans dan Perbatasan Papua, Kalimantan, NTT, dan Jalur Pantai Selatan Jawa.
Menurut Abdul Muis, tidak hanya infrastruktur yang dibangun Kementerian PUPR, tetapi juga infrastruktur energi, transportasi, pertanian, permukiman serta teknologi informasi dan komunikasi.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan infrastruktur merupakan kunci datangnya investasi ke tanah air, karena memiliki dampak ke beragam sektor dan juga berkaitan dengan konektivitas.
Presiden Jokowi menyampaikan berkat pembangunan infrastruktur, tingkat daya saing nasional melompat dari peringkat 34 dunia ke peringkat 27 dunia.
Dia menegaskan apabila konektivitas dan infrastruktur tidak baik, maka tidak akan ada investor yang mau masuk berinvestasi ke Indonesia.
Baca juga: Presiden: Progres infrastruktur Istana Kepresidenan IKN berjalan baik
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024