Jakarta (ANTARA) - Legenda sepak bola Indonesia Ponaryo Astaman menyebut penyelenggaraan kompetisi yang bagus menjadi faktor penting untuk menunjang daya saing pemain agar memiliki kualitas tinggi.

Ia membeberkan, program naturalisasi yang dilakukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memang bagus untuk mengangkat prestasi tim nasional (timnas), tetapi pembangunan tidak boleh hanya berhenti sampai di titik tersebut.

"Naturalisasi penting untuk mengangkat prestasi timnasnya, tetapi di dalam negeri kompetisinya juga harus dibenahi sistemnya," kata Ponaryo kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut dia membeberkan, kualitas kompetisi yang bagus akan mengangkat performa pemain-pemain lokal, khususnya bagi pemain yang masih muda, sehingga kemampuan mereka bisa meningkat secara konsisten dan berkesinambungan.

"Dengan begitu, suatu saat nanti mereka bisa compete atau bersaing dengan pemain-pemain naturalisasi," ujar mantan pemain Sriwijaya FC itu.

Menurut mantan General Manager (GM) Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) itu, dengan pembenahan sistem yang berjenjang dan penguatan program akar rumput (grassroot), akan membuat persaingan antarpemain semakin kompetitif, sehingga hasilnya tentu bagus untuk timnas ke depan.

"Jadi intinya pembangunannya simultan, yang di atas dipakai untuk naturalisasi, yang di bawah disiapkan program akar rumputnya untuk pemain muda," katanya.

Oleh sebab itu, tambah dia, kompetisi juga harus dibenahi di level kedua serta ketiga dan tidak boleh hanya fokus pada level tertinggi saja.

Baca juga: Ponaryo sebut program naturalisasi dongkrak performa timnas Indonesia

Pembenahan konsisten untuk memperbaiki di segala sisi, mulai penyelenggaraan kompetisi, peningkatan kualitas wasit, dan program penunjang untuk regenerasi pemain juga harus dilakukan.

Sementara itu selama 2024, prestasi sepak bola Indonesia perlahan mulai membaik. Terbukti, timnas senior mampu menembus ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan lolos otomatis ke Piala Asia 2027.

Selain itu, yang teranyar timnas U-19 berhasil menyabet Piala AFF U-19 2024 atau yang sekarang bernama ASEAN U-19 Boys Championship.

Kontribusi pemain naturalisasi secara signifikan mendongkrak performa timnas senior maupun kelompok umur tersebut.

Salah satu contoh adalah saat skuad Garuda Muda asuhan Indra Sjafri meraih piala kompetisi sepak bola se-Asia Tenggara itu.

Penampilan apik Jens Raven dan gol semata wayang yang dicetaknya saat laga melawan Thailand dalam babak final di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (29/7), membantu timnas menggondol Piala AFF U-19.

Striker muda itu secara resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada Juni dan saat ini, pemain tersebut memperkuat klub FC Dordrecht U-21 di Liga Belanda.


Baca juga: PSSI tegaskan Matthew Baker akan tetap bergabung ke timnas Indonesia
Baca juga: Timnas U-19 mendapat dana pembinaan Rp 1 miliar dari Bank Mandiri

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024