Preman yang tertangkap, kita data dan diberi penyuluhan serta pembinaan

Bandarlampung (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Bandarlampung menjaring 305 orang preman dalam Operasi Penyakit Masyarakat I Krakatau 2014 yang digelar sejak 24 Februari.

Dalam Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) I Karakatau 2014 jajaran Polresta Bandarlampung berhasil menjaring 305 orang preman yang diduga kerap melakaukan pemalakan, kata Kapolresta Bandarlampung Kombes Dwi Irianto, di Bandarlampung, Minggu.

Dia menyatakan, sebanyak 305 preman ini dijaring dari berbagai tempat, seperti terminal dan pasar. Tempat yang paling banyak premannya yakni Terminal Ramayana.

Menurut dia, preman yang terjaring hanya dilakukan pendataan dan pembinaan, dan sebagian dari mereka tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP).

"Preman yang tertangkap, kita data dan diberi penyuluhan serta pembinaan," kata dia lagi.

Kombes Dwi Irianto menegaskan, operasi ini dilakukan untuk menciptakan kondisi yang aman di Bandarlampung, mengingat sebagian dari mereka meresahkan masyarakat.

"Dari mereka pun ada yang kedapatan membawa senjata tajam," ujarnya.

Dia menegaskan, pihaknya akan menindak tegas siapa pun yang mengganggu ketertiban umum.

Apalagi menjelang pemilu legislatif dan pemilihan gubernur (pilgub) Lampung akan rutin melakukan operasi tersebut.

Kapolresta menyatakan, sebelum pelaksanaan pemilu legislatif dan pilgub yang penyelenggaraannya bersamaan pada 9 April 2014 nanti, Polresta Bandarlampung akan melakukan cipta kondisi agar wilayah Bandarlampung khususnya yang menjadi pusat perpolitikan di Lampung menjadi lebih aman.

"Bandarlampung harus bisa lebih aman dari saat ini, karena itu operasi seperti ini akan terus dilakukan," kata dia lagi.

Pewarta: Roy Baskara Pratama
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014