Beijing (ANTARA) - Pemerintah China mengutuk pembunuhan kepala biro politik kelompok perjuangan Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, dan khawatir insiden tersebut dapat memicu instabilitas lebih lanjut di kawasan Timur Tengah.

"Kami sangat prihatin terhadap insiden tersebut, dan dengan tegas menentang serta mengutuk pembunuhan itu," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Rabu.

Kelompok Hamas sebelumnya memastikan Ismail Haniyeh meninggal dunia pada Rabu pagi akibat serangan Israel terhadap kediamannya di Teheran.

Menurut Hamas, Haniyeh sedang berada di Ibu Kota Iran untuk menghadiri pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Iran yang baru pada Selasa (30/7).

"China selalu mengusulkan penyelesaian perselisihan regional melalui negosiasi dan dialog, dan Gaza juga harus mencapai gencatan senjata yang penuh dan permanen sesegera mungkin demi menghindari eskalasi konflik dan konfrontasi lebih lanjut," tambah Lin Jian.

Pembunuhan Haniyeh sontak mengundang kecaman luas dari komunitas internasional. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam pembunuhan pemimpin Hamas tersebut dan menggambarkan aksi Israel sebagai tindakan yang pengecut dan berbahaya.

Baca juga: Kremlin: Pembunuhan pemimpin Hamas rusak upaya perdamaian di Gaza

Sementara, menurut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pembunuhan Haniyeh adalah tindakan keji untuk melemahkan perjuangan bangsa Palestina dan perlawanan mulia mereka di Jalur Gaza.

Wakil Menteri Urusan Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov mengatakan insiden tersebut merupakan pembunuhan politik yang sama sekali tidak dapat diterima dan akan menyebabkan eskalasi ketegangan lebih lanjut.

Kementerian Luar Negeri Qatar turut menyebut pembunuhan Haniyeh sebagai eskalasi yang berbahaya dan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan kemanusiaan yang meredupkan upaya perdamaian.

Meski demikian, pihak Israel yang dituduh melancarkan serangan yang menewaskan petinggi Hamas tersebut masih belum membuat pernyataan apapun.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pun mengatakan bahwa Washington tidak mengetahui atau terlibat dalam pembunuhan pimpinan kelompok Hamas itu.

Sementara itu, televisi nasional Iran yang melaporkan kematian Haniyeh menyatakan bahwa penyelidikan atas serangan tersebut tengah berjalan. Hasil dan temuan dari penyelidikan tersebut juga akan segera disampaikan kepada publik.

Baca juga: Indonesia kecam pembunuhan petinggi Hamas Ismail Haniyeh di Iran

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024