Masyarakat Indonesia membutuhkan pemimpin nasional yang memiliki kemampuan pemimpin tapi didukung oleh sikap yang cerdas, jujur, transparan, memiliki visi, dan misi yang jelas, serta tegasJakarta (ANTARA News) - Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) R Siti Zuhro menilai pasangan sipil-militer masih relevan sebagai pemimpin nasional hingga lima tahun ke depan.
"Masyarakat Indonesia membutuhkan pemimpin nasional yang memiliki kemampuan pemimpin tapi didukung oleh sikap yang cerdas, jujur, transparan, memiliki visi, dan misi yang jelas, serta tegas," kata Siti Zuhro, di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, pasangan pemimpin nasional yang tepat memenuhi kriteria tersebut adalah, pasangan sipil-militer.
Ia menjelaskan, figur sipil yang diharapkan adalah cerdas, jujur, transparan, memiliki visi, dan misi yang jelas, dan memiliki kemapuan memipin.
Kepemimpinan sipil ini, kata dia, didampingi oleh figur purnawirawan militer yang tegas, memiliki kemampuan memimpin, serta jujur dan transparan.
"Prinsipnya, pasangan sipil-militer ini memiliki integritas tinggi dan kapabilitas," katanya.
Siti Zuhro menambahkan, para pemuda tidak menyukai praktik korupsi yang merugikan negara dan menghambat pembangunan.
Di sisi lain, kata dia, Indonesia masih banyak menghadapi persoalan baik yang terkait langsung dengan masyarakat seperti kemiskinan, pengangguran, sulitnya lapangan kerja, pungutan liar, maupun yang tidak berhubungan langsung dengan masyarakat.
Karena itu, kata dia, para pemuda mengharapkan calon pemimpin nasional mendatang adalah figur yang bersih, memiliki integritas tinggi dan kapabilitas baik.
"Para pemuda mengharapkan pemimpin nasional mendatang mampu memberantas korupsi dan mengatasi persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia," katanya.
Siti Zuhro menilai, harapan para pemuda ini patut diperhitungkan, karena jumlah pemuda dan pemilih pemula mencapai 40 persen dari seluruh pemilih pada pemilu 2014.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014