Beijing (ANTARA News) - Direktur Administrasi Penerbangan Sipil China Li Jiaxiang mengatakan hingga kini pesawat Malaysia Airlines MH370 belum dapat ditemukan, sejak melakukan penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, Sabtu (8/3) dini hari.

Di sela-sela sidang umum Kongres Rakyat Nasional --semacam Dewan Perwakilan Rakyat-- di Beijing Minggu, ia mengatakan hingga kini pesawat belum ditemukan.

Pesawat Malaysia Airlines MH370 menerbangi jalur Kuala Lumpur-Beijing, dengan membawa sekitar 239 orang termasuk 12 awak pesawat dan 227 penumpang.

Dari jumlah tersebut, terdapat 154 warna negara China, 38 warga negara Malaysia, tujuh warga negara Indonesia, enam orang warga negara Australia, lima orang warga negara India, empat warga Perancis, dan tiga warga Amerika Serikat.

Pesawat nahas yang dipiloti Zahaire Ahmad Shah (53) juga membawa warga negara Kanada, Ukraina, dan Selandia Baru masing-masing dua orang. Sedangkan dua orang yang menggunakan paspor curian dengan negara Austria dan Itali.

MAS MH370 itu lepas landas dari Kuala Lumpur pada 00.41 waktu setempat dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Capital Beijing pada 06.30 waktu setempat. Pesawat terakhir melakukan kontak dengan menara kontrol di Subang, pada 02.40.

Enam negara masing-masing Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, China dan Amerika Serikat sepakat bersama-sama mengerahkan armada SAR militernya untuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 dan mengevakuasi para korban.

China mengerahkan dua kapal perang Angkatan Laut China serta kapal patroli 3411 ke perairan Laut China Selatan guna mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 tersebut.

"Namun, hingga kini keberadaan pesawat itu belum dapat terdeteksi," Li Jiaxiang.


Pewarta: Rini Utami
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014