Cita-cita menjadi negara maju semestinya juga disertai dengan terwujudnya sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut pentingnya menjaga generasi bangsa dari dampak post truth atau pascakebenaran.

"Tantangan pembangunan manusia Indonesia saat ini adalah derasnya arus informasi dan munculnya post truth di tengah masyarakat, yakni situasi di mana opini publik lebih ditentukan keyakinan pribadi daripada fakta objektif," kata Muhadjir dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Menko PMK pelajari program makan bergizi gratis ke Brasil

Ia menyampaikan hal tersebut saat mengisi kuliah umum program pendidikan reguler angkatan ke-66 dan 67 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) tahun 2024 di Jakarta pada Selasa (30/7).

Menurutnya, para peserta kuliah umum yang sebagian besar merupakan pejabat, praktisi, dan ahli di bidangnya menjadi pilar utama untuk menjaga generasi Indonesia dari dampak pascakebenaran demi menyongsong Indonesia Maju.

"Ini tanggung jawab bapak-bapak calon penentu masa depan bangsa di sini, bagaimana melakukan proses pembelajaran dan pencerahan kepada publik untuk mengurangi dampak pascakebenaran di tengah masyarakat," ucapnya.

Ia menegaskan, cita-cita menjadi negara maju semestinya juga disertai dengan terwujudnya sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.

Muhadjir juga mengemukakan, upaya-upaya pembangunan yang telah dilakukan pemerintah meliputi pembangunan sumber daya manusia, infrastruktur, dan pembangunan ekonomi.

Baca juga: Muhadjir Effendy bersyukur bisa ikuti jejak Hamzah Haz di pemerintahan

"Dari segi pembangunan manusia, pemerintah telah melakukan intervensi sejak dini, mulai dari prenatal (prapersalinan) mengintervensi gizi pada ibu supaya anak-anak terlahir sehat, sampai anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia semua sudah disiapkan pemerintah," paparnya.

Ia juga mengutarakan berbagai upaya pengentasan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, yang saat ini mulai membuahkan hasil, di mana pada tahun 2024 angka kemiskinan ekstrem sudah mencapai 0,83 persen, dan angka kemiskinan 9,03 persen.

"Ditargetkan angka ini terus menurun sampai akhir tahun 2024 bisa lebih rendah lagi," kata dia.

Menurutnya, upaya yang dilakukan pemerintah sudah mencakup intervensi gizi untuk mencegah stunting sejak masa prenatal, juga melalui intervensi pengukuran serentak balita di seluruh Indonesia.

Selain itu, juga menyiapkan pendidikan vokasi dan pendidikan tinggi yang berkualitas agar generasi muda penerus bangsa bisa siap memasuki dunia kerja di masa mendatang untuk mengurangi angka pengangguran.

Baca juga: Muhadjir nilai anggaran Rp7.500 per porsi makanan bergizi gratis cukup

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024