Moskow (ANTARA) - Amerika Serikat akan terus mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun ketua biro politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah konferensi pers, Rabu. Sebelumnya pada hari itu, gerakan Palestina Hamas mengonfirmasi kematian Haniyeh akibat serangan Israel di kediamannya di ibu kota Iran.

Menurut gerakan tersebut, Haniyeh tewas dalam "serangan" Israel di kediamannya di Teheran setelah menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran.

"Baiklah, saya telah melihat laporan-laporan (tentang wafatnya Haniyeh) itu. Yang bisa saya katakan adalah bahwa tidak ada yang mengurangi pentingnya upaya untuk mencapai gencatan senjata," kata Blinken.

"Saya tidak akan berspekulasi tentang dampak apapun yang mungkin terjadi, saya telah belajar selama bertahun-tahun untuk tidak berspekulasi tentang hal itu karena kita benar-benar tidak tahu," kata Blinken menambahkan.

"Yang saya tahu adalah pentingnya mencapai gencatan senjata, dan yang saya tahu adalah kami akan terus bekerja untuk itu setiap hari," kata Blinken dalam konferensi pers tersebut.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Mogok nasional terjadi di Tepi Barat atas wafatnya Ismail Haniyeh
Baca juga: Pembunuhan Ismail Haniyeh dapat akibatkan perang masif di kawasan


Penerjemah: Primayanti
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024