Jakarta (ANTARA) - PLN Energi Primer Indonesia (EPI) menginisasi program Desa Berdaya Energi di Kalurahan Karang Asem dan Gombang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam rangka mengembangkan kawasan ekonomi hijau dan menurunkan emisi karbon dengan keterlibatan langsung masyarakat desa.

“Kami memulai program ini di Karang Asem dan Gombang sebagai proyek percontohan, dengan fokus pada penanaman pohon multifungsi yang dapat digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku biomassa,” ujar Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Hal itu sekaligus sebagai bentuk dukungan dan komitmen PLN EPI melakukan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dalam koridor aspek Environmental, Social, dan Governance (ESG), katanya.

Di Kalurahan Karang Asem, beberapa jenis tanaman yang dibudidayakan termasuk gamal, gmelina, kaliandra merah, dan indigofera. Indigofera menjadi tanaman yang paling bermanfaat, dengan manfaat ganda sebagai potensi pewarna batik dan daunnya untuk pakan ternak.

Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan menyatakan selain penanaman tanaman multifungsi, pihaknya juga berfokus dalam pemberdayaan UMKM melalui pelatihan dan sertifikasi serta program kesehatan untuk menurunkan tingkat stunting.

Beberapa kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang dilaksanakan antara lain penguatan posyandu dan pemberian bantuan masing-masing 21 ekor kambing perah peranakan etawa yang susunya dapat memenuhi kebutuhan gizi balita di Karang Asem dan Gombang.

Penanaman pohon tanaman multifungsi dilakukan di Sultan Ground yaitu tanah milik Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat seluas 30 hektar, tanah kas desa milik Pemda DIY serta pekarangan rumah warga.

"Pohon ini dikenal mampu menghasilkan biomassa yang tinggi, dimana setiap 50 ribu tanaman dapat menghasilkan 300 ton biomassa," ujar Mamit Setiawan.

Ia menjelaskan, daun tanaman multifungsi digunakan sebagai pakan ternak sementara batangnya dikumpulkan oleh BUMDes untuk dijual ke PLN sebagai biomassa untuk cofiring (energi substitusi) pembangkit sehingga menciptakan nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat.

"Penanaman tanaman multifungsi di Gombang dan Karang Asem sejauh ini telah mencapai 100 ribu bibit," tambah Mamit.

Dukungan dari Kesultanan Yogyakarta dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta sangat penting dalam implementasi program ini. Sultan berharap agar masyarakat yang sebelumnya bekerja sebagai penambang karst dapat beralih ke kegiatan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan melalui program ini.

Dengan adanya program Desa Berdaya Energi di Karang Asem dan Gombang, diharapkan dapat tercipta model pemberdayaan masyarakat yang efektif dalam mendukung transisi energi dan keberlanjutan lingkungan.

Baca juga: PLN EPI proyeksikan pasok 300 ton biomassa per tahun dari Gunungkidul
Baca juga: PLN IP gunakan tandan kosong sawit untuk biomassa di PLTU Sintang
Baca juga: PLN EPI maksimalkan penggunaan biomassa melalui co-firing PLTU

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024