Kerja sama ini berupa pengembangan konsep atraksi dan amenitas wisata berbasis ekonomi sirkular di Taman Keraton Ratu Boko
Sleman (ANTARA) - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko atau InJourney Destination Management (IDM) menandatangani nota kesepahaman bersama PT RAW HAUS INDONESIA atau RAWHaus untuk mengembangkan destinasi wisata Keraton Ratu Boko Prambanan.

"Kerja sama ini berupa pengembangan konsep atraksi dan amenitas wisata berbasis ekonomi sirkular di Taman Keraton Ratu Boko," kata Direktur Komersial IDM Hetty Herawati di Sleman, DI Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, IDM berkomitmen untuk berperan dalam mendukung ekonomi sirkular sesuai prinsip pengembangan destinasi berkelanjutan.

"Upaya wisata heritage berkelanjutan tidak sebatas pada pelestarian situs atau bangunan sejarahnya saja, namun menjaga keberlanjutan keseluruhan ekosistem kawasan sekitarnya," kata Hetty.

Nota kesepahaman bersama tersebut ditandatangani langsung oleh Direktur Komersial IDM Hetty Herawati dan Direktur RAWHaus Indonesia Cassandra Sari Damayanti di Kantor Pusat IDM, Sleman, DI Yogyakarta.

Baca juga: Pedagang Borobudur dapat pelatihan peningkatan kualitas wisata

Baca juga: TWC hadirkan aktivitas Tamasya Asmara Keraton Ratu Boko


Sebagai pelopor riset dan pengembangan rumah berkelanjutan dan zero waste, RAWhaus berkomitmen untuk mendesain modul amenitas pariwisata yang ramah lingkungan dengan bahan daur ulang yang eco-friendly, kuat dan hemat energi.

Ia mengatakan konsep pengembangan wisata keberlanjutan ini sesuai dengan visi IDM untuk mewujudkan "green destination" di kawasan pengelolaannya.

"Konsep ini juga diharapkan bisa meningkatkan daya tarik situs Keraton Ratu Boko, khususnya bagi segmen peduli lingkungan," katanya.

Hetty Herawati mengatakan IDM menyambut baik penggunaan material daur ulang sebagai bahan amenitas wisata yang didisain oleh RAWHaus.

"Pengelolaan destinasi wisata berkelanjutan kami wujudkan dengan dengan ikut berkontribusi meminimalisir dampak sampah nonorganik yang sulit terurai dan merusak lingkungan," katanya.

Ia mengatakan, bersama RAWHaus, IDM ingin membangun konsep destinasi yang bernarasi lingkungan dan "eco-friendly", namun juga hemat energi, edukatif dan estetik.

"Kawasan Keraton Ratu Boko diharapkan dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi, sosial dan lingkungan," katanya.

Co-Founder sekaligus Direktur RAWHaus Indonesia Cassandra Sari Damayanti mengatakan bahwa fokus kerja sama ini adalah mengaktifkan dan memberikan nilai lebih pada kawasan Keraton Ratu Boko dengan memperkenalkan kabin ramah lingkungan untuk sektor pariwisata.

"Tujuannya tidak hanya memberikan solusi hidup praktis tetapi juga menambah nilai signifikan dan daya tarik bagi Keraton Candi Ratu Boko," katanya.

Menurut dia, RAWHaus bersama dengan mitra-mitra akan menyediakan fasilitas penginapan berupa cabin modular menggunakan bahan daur ulang yang ramah lingkungan di lahan sekitar Keraton Ratu Boko.

"Pengadaan penginapan dengan konsep ramah lingkungan yang diselaraskan dengan konteks budaya dan sejarah lokal ini diharapkan dapat memberikan pengalaman unik bagi pengunjung serta berkontribusi meningkatkan daya tarik situs Keraton Ratu Boko," katanya.

Cassandra Sari mengatakan Cabin RAWHaus yang akan dikembangkan di Keraton Ratu Boko menerapkan prinsip "sustainabilitas" seperti "rainwater harvesting system", solar panel untuk kelistrikan, serta material-material eksterior dan interior yang berbahan ramah lingkungan.

Baca juga: TWC hadirkan "Prambanan Merchandise Store" hadirkan produk UMKM lokal

Baca juga: PT TWC terima sertifikat HGB Kampung Seni Borobudur



 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024