Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)  sudah merencanakan desain  kawasan-kawasan perekonomian baik itu di Jakarta Utara ataupun Selatan
Jakarta (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta giat menghadirkan kawasan-kawasan ekonomi sebagai upaya menyiapkan Jakarta menjadi kota global ke depan.
 
"Jadi 2045 Indonesia akan kelebihan usia produktif sebanyak 213 juta, kalau kita tidak kelola angka 213 juta ini, maka tentu akan jadi bencana terutama berkaitan dengan usia produktif ini tidak bisa ditempatkan di dalam pekerja. Maka kita perlu siapkan kawasan-kawasan ekonomi," kata Kepala Disnakertransgi DKI Jakarta Taufik dalam sambutannya pada pembukaan bursa kerja (job fair) tahap dua tahun 2024 di Gajah Mada Plaza, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat.
 
Taufik menyebut Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)  sudah merencanakan desain  kawasan-kawasan perekonomian baik itu di Jakarta Utara ataupun Selatan.
 
"Misalnya dari sisi (Jakarta) Utara, itu ada daerah Pantai Indah Kapuk (PIK), pulau reklamasi, itu nanti dibuat kawasan, dan di Jakarta Selatan itu di daerah antara Senayan dengan Veteran dan beberapa kawasan dijadikan satu dan terintegrasi sehingga nanti kawasan itu ekonominya bakal bergerak," jelas Taufik.
 
Lalu, dengan adanya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 Tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) dan salah satunya berisikan kawasan aglomerasi yang dibentuk untuk mensinkronisasi pembangunan Jakarta dengan daerah sekitar, dapat menimbulkan kawasan ekonomi baru.
 
"Dengan adanya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024, ada aglomerasi, ini kawasan-kawasan ini daerah yang menimbulkan kawasan perekonomian baru. Jadi mengintegrasikan," ujar Taufik.
 
Berdasarkan data dari BPS Provinsi DKI Jakarta, tingkat pengangguran terbuka Provinsi DKI Jakarta per Februari 2024 tercatat sebesar 6,03 persen dengan jumlah pengangguran sebanyak 328 ribu orang.
 
Dalam penanganan pengangguran di Jakarta ke depan, kata Taufik ada beberapa tantangan yang harus dipersiapkan. Salah satunya meningkatkan persaingan dengan tenaga asing seiring dengan tujuan Jakarta menjadi kota global.
 
Adapun Disnakertransgi DKI Jakarta menegaskan bahwa pelatihan kerja yang dilaksanakan tahun ini difokuskan untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota pintar (smart city).
 
"Sebenarnya Jakarta sudah masuk ke dalam jajaran kota global, tetapi kita tidak hanya ingin Jakarta sebagai kota global saja tetapi juga smart, jadi Jakarta sebagai smart global city," kata Kepala Disnakertransgi DKI Jakarta Hari Nugroho saat dihubungi di Jakarta, Kamis (16/5).
 
Untuk mewujudkan kota pintar, Jakarta akan membutuhkan sumber daya manusia (SDM) dan tenaga kerja yang mencerminkan kompetensi dasar.
 
Kompetensi dasar yang dimaksud antara lain memiliki literasi digital tinggi, menguasai bahasa pergaulan global, kota hijau dan area kompetensi teknis yang selaras dengan amanah undang-undang sehingga Jakarta muncul sebagai pusat bisnis dan perdagangan nasional.
Baca juga: Kota global, DKI diingatkan untuk tingkatkan kesejahteraan warga
Baca juga: Jakarta tidak akan kehilangan daya tarik investasi
Baca juga: DKI tawarkan 12 kawasan potensi investasi pada investor

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024