Kita upayakan dengan perbaikan administrasi ini dan sistem juga bisa meningkatkan 'tax ratio' hingga 1,5 persen dari GDP dari perbaikan sistem
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pelaksanaan "core tax administration system" (CTAS) atau Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP) dapat meningkatkan rasio pajak hingga 1,5 persen dari PDB.

"Kita upayakan dengan perbaikan administrasi ini dan sistem juga bisa meningkatkan 'tax ratio' hingga 1,5 persen dari GDP dari perbaikan sistem," kata Menkeu saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Menkeu menjelaskan bahwa rasio pajak dapat ditingkatkan dari perbaikan regulasi, kebijakan, hingga perbaikan sistem, salah satunya melalui pelaksanaan PSIAP ini.

Sri Mulyani memaparkan core tax system akan meningkatkan otomatisasi dan digitalisasi seluruh layanan administrasi perpajakan.

Dengan sistem ini, wajib pajak bisa melakukan layanan mandiri dan pengisian SPT bersifat otomatis, sehingga transparansi dari akun wajib pajak akan semakin meningkat.

Menkeu menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo tidak memasang target kenaikan rasio pajak melalui PSIAP ini.

Namun, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia yang merupakan salah satu negara maju di ASEAN perlu meningkatkan rasio pajaknya.

Oleh karena itu, Kementerian Keuangan pun mengidentifikasi rasio pajak bisa ditingkatkan, baik dari perbaikan organisasi dan SDM, sistem informasi dan teknologi, kepatuhan wajib pajak, hingga kebijakan dan regulasi.

Berbagai studi menunjukkan bahwa peningkatan rasio pajak yang berasal dari perbaikan organisasi dan administrasi, serta sistem IT bisa memberi kontribusi kenaikan pajak hingga 1,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB/GDP).

"Dari perbaikan policy maupun regulasi bisa memberikan hingga 3,5 persen dari GDP, jadi potensi bisa sekitar 5 persen dari GDP," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Menkeu lapor Presiden soal pelaksanaan "core tax system"
Baca juga: Menkeu masih pelajari desain rancangan "family office"
Baca juga: Menkeu ingatkan sivitas PKN STAN buat Indonesia jadi lebih baik

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024