Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengajak pelaku industri digital bersama-sama mengatasi tantangan dalam agenda transformasi digital.

"Karena transformasi digital sesuai dengan yang kita canangkan untuk menuju Indonesia Emas 2045 memerlukan kerja keras dan kerja bersama kita semua, terutama dari sisi infrastruktur digital, masyarakat, pemerintahan dan juga ekonomi digital," kata Budi Arie.

Hal itu disampaikannya dalam acara Power Breakfast DTI-CX 2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (31/7). 

Baca juga: CIPS nilai Identifikasi isu kunci dapat percepat transformasi digital

Budi Arie menyatakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi merupakan ihwal penting dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

"Untuk infrastruktur digital nanti kita serahkan kepada pakarnya. Karena ini ada adopsi teknologi, pilihan kecepatan teknologi yang luar biasa juga. Dan memerlukan akselerasi adaptasi dan adopsi berbagai teknologi yang memungkinkan kita untuk melakukan percepatan," kata dia. 

Budi Arie menekankan tolok ukur pembangunan infrastruktur digital bukan lagi bersifat opsional melainkan kewajiban Pemerintah maupun industri. Menurutnya, Indonesia masih tertinggal dari negara lain, termasuk di ASEAN dalam kecepatan akses internet.

Baca juga: Langkah transformasi digital LPP RRI dinilai tepat agar tetap relevan

Saat ini, kata dia, kecepatan internet Indonesia masih 23 Mbps, menempati peringkat 10 dari 12 negara ASEAN.

Budi Arie pun mengajak ekosistem industri terus memperkuat kolaborasi dalam menghasilkan kebijakan infrastruktur digital sebagai penyokong utama.

"Saya selalu bilang sama Pak Ismail (Dirjen SDPPI Kominfo) sama Pak Wayan (Dirjen PPI Kominfo) berikan kebijakan apa yang membuat teman-teman industri Telko bisa lebih mudah berinvestasi secara banyak sehingga bisa membantu dari sisi kecepatan bandwidth," ucapnya.

Baca juga: Menkominfo terima kunjungan Wapres terpilih bahas transformasi digital

Menkominfo berharap industri telekomunikasi diberikan kemudahan agar masyarakat dapat menikmati dan mendapat manfaat dari kecepatan internet yang lebih mumpuni.

“Mungkin kita tidak bisa lebih cepat dari Singapura, karena itu, kita berharap ada terobosan, konsen saya selalu kecepatan supaya kalau dibanding-bandingkan setidaknya Indonesia bisa membanggakan," tegas dia.

Dalam DTI-CX, Menkominfo Budi Arie Setiadi didampingi Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Ismail, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Wayan Toni Supriyanto, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Hokky Situngkir, Inspektur Jenderal Arief Tri Hardiyanto, dan Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Fadhilah Mathar.

Tampak hadir Ketua Umum MASTEL Sarwoto Atmosutarno, President Director DTI-CX Adhouse Clarion Event Toerangga Putra serta pimpinan perusahaan telekomunikasi dan industri digital nasional.

Baca juga: LAN: Kemenag jadi panutan transformasi digital

Baca juga: Kemenperin pacu transformasi ekonomi digital lewat Tech Link Summit

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024