Washington (ANTARA) - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan kontrak gabungan senilai hampir satu miliar dolar (sekitar Rp16,2 triliun) untuk melaksanakan operasi pemeliharaan dan perawatan pesawatnya, kata Departemen Pertahanan. "Sejumlah perusahaan telah mendapat kontrak gabungan senilai 975 juta dolar AS (sekitar Rp15,8 triliun) untuk Kantor Pemeliharaan Cepat Angkatan Udara," kata departemen tersebut dalam siaran pers pada Selasa.

Kontrak ini memungkinkan Angkatan Udara AS untuk mengoptimalkan kesiapan operasional dan biaya pemeliharaan siklus masa pakai sistem senjata yang telah dikerahkan melalui kecepatan mengidentifikasi, menguji, dan memperluas aplikasi teknologi yang muncul.

Upaya ini akan dilakukan "dalam bidang manufaktur canggih, otomatisasi dan robotika, komposit canggih, pencegahan dan pengendalian korosi, kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin, serta beberapa bidang teknis berdampak besar lainnya," jelas departemen tersebut.

Pekerjaan pada program ini akan dilaksanakan di pangkalan-pangkalan Angkatan Udara di seluruh dunia selama dasawarsa mendatang dan diharapkan akan rampung pada 29 Juli 2033, kata pernyataan tersebut.

Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Anggota AU AS bakar diri di depan kedutaan Israel, protes perang Gaza
Baca juga: AS jamin latihan udara terbesar NATO tak ganggu udara sipil Eropa
Baca juga: Angkatan udara AS, TNI AU akan gelar latihan bersama di Malang


Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024