Selain itu stroke demensia lainnya, faktor nutrisional (tidak makan sayur), stres, perokok, dan alkohol, hiperkolesterol, dan tidak pernah olahraga

Jakarta (ANTARA) -

Dokter ahli penyakit saraf (neurolog) klinisi Indonesia Andreas Harry diundang mengikuti konferensi tahunan Demensia-Alzheimer's yang diselenggarakan The Alzheimer`s Association International Conference (AAIC) yang sedang berlangsung di Philadelphia, Amerika Serikat (AS).
Melalui taklimat media yang diterima di Jakarta, Rabu, ia menjelaskan kegiatan AAIC 2024 berlangsung sejak 28 Juli hingga 1 Agustus itu diikuti 3.000 peserta terdiri dari para ahli dan peneliti kedokteran dari berbagai negara.
Ia menyebutkan Demensia Alzheimer merupakan salah satu penyakit neurodegeneratif pada otak yang sangat progresif dengan munculnya beta amyloid dan tau protein di dalam otak yang disebabkan oleh beberapa faktor.
Faktor tersebut, menurut neurolog lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur itu, antara lain disebabkan faktor genetik, keluarga (familial), dan faktor sporadik dengan reseptor diabetes melitus (kencing manis) dan hipertensi.

Baca juga: Memiliki lemak perut di usia paruh baya berisiko Alzheimer

"Selain itu stroke demensia lainnya, faktor nutrisional (tidak makan sayur), stres, perokok, dan alkohol, hiperkolesterol, dan tidak pernah olahraga," kata Andreas Harry.
Ia menambahkan masih banyak topik-topik yang sangat menarik yang dikaji, antara lain bagaimana cara merawat pasien Demensia Alzheimer. Misalnya, kata dia, terkait messager RNA (mRNa) encoding monoclonal antibodies yang menghancurkan tau protein intraselluler pada penyakit Alzheimer.
AAIC diselenggarakan setiap tahun dengan tempat pelaksanaan bergantian yakni di kawasan Eropa dan AS. Setelah dua tahun kegiatan tahunan itu tidak bisa berlangsung karena pandemi COVID-19, kemudian baru dilaksanakan lagi pada Juli 2023 di Amsterdam, Belanda.

Baca juga: Neurolog: Instrumen alat musik bisa jadi terapi pendukung demensia
Baca juga: Kemenkes paparkan "CERDIK" sebagai upaya cegah demensia dan alzheimer

Pewarta: Budhi Santoso
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024