"Sejumlah konsumen menuturkan bahwa mereka akan memangkas pengeluaran pada banyak hal yang bersifat sekunder dan tersier.."
New York (ANTARA) - Keyakinan konsumen Amerika Serikat (AS) naik tipis pada Juli 2024, di tengah kekhawatiran perihal kenaikan harga dan ketidakpastian terkait masa depan, menurut sebuah survei yang dirilis pada Selasa (30/7).

The Conference Board, sebuah kelompok riset bisnis, menyampaikan bahwa indeks keyakinan konsumen (consumer confidence index) meningkat menjadi 100,3 pada Juli 2024, naik tipis dari revisi data turun yakni 97,8 pada Juni.

Indeks situasi terkini (present situation index), ukuran yang didasarkan pada penilaian konsumen terhadap kondisi terkini bisnis dan pasar tenaga kerja, merosot menjadi 133,6 pada Juli dari 135,3 pada Juni.

Selain itu, indeks ekspektasi (expectations index) naik menjadi 78,2 pada Juli. Angka tersebut merupakan peningkatan dari 72,8 pada Juni, namun masih tercatat di bawah 80. Angka di bawah 80 dapat menandakan potensi resesi dalam waktu dekat.

Ekspektasi inflasi rata-rata 12 bulan masih tercatat stabil di angka 5,4 persen pada Juli, dibandingkan dengan rekor tertinggi yakni 7,9 persen yang dilaporkan pada 2022.

Data pada Juli menunjukkan bahwa kenaikan harga, terutama untuk pangan dan bahan makanan, dan inflasi masih menjadi pendorong utama pandangan konsumen AS perihal perekonomian.
 
   


Survei itu menemukan bahwa dalam basis rata-rata bergerak enam bulan, jumlah responden yang berencana membeli rumah turun ke level terendah dalam 12 tahun

Rencana pengeluaran terkait layanan terlihat lebih lemah pada Juli 2024 dibandingkan setahun yang lalu, tunjuk data itu. Sejumlah konsumen menuturkan bahwa mereka akan memangkas pengeluaran pada banyak hal yang bersifat sekunder dan tersier (discretionary), termasuk rekreasi ke taman hiburan dan perjalanan pribadi, selama enam bulan ke depan.

Banyak responden mengatakan bahwa mereka lebih memilih untuk membeli layanan yang lebih murah, seperti streaming, dibandingkan menonton di bioskop.

"Keyakinan meningkat pada Juli, namun tidak cukup untuk melepaskan diri dari rentang sempit yang telah berlangsung selama dua tahun terakhir," ujar Dana M. Peterson, kepala ekonom The Conference Board, dalam sebuah rilis pers.

"Meski konsumen tetap (bersikap) relatif positif terhadap pasar ketenagakerjaan, mereka tampaknya masih khawatir terhadap kenaikan harga dan suku bunga, serta ketidakpastian terkait masa depan, hal yang mungkin belum akan membaik hingga tahun depan," ujar Peterson.

Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024