Boeing mengatakan kepada AFP, retakan ditemukan di sayap yang dibuat oleh Mitsubishi Heavy Industries (MHI) Jepang.
Perusahaan itu menegaskan pihaknya "yakin bahwa kondisi itu tidak terjadi pada armada yang sedang melayani penerbangan."
Boeing mengatakan telah diberitahu oleh MHI bahwa "perubahan dalam proses produksi kemungkinan telah menyebabkan retak rambut dalam jumlah terbatas pada sayap di 787."
Keretakan mungkin ada dalam jumlah terbatas pada pesawat yang masih dalam produksi, kata raksasa kedirgantaraan yang berbasis di Chicago itu.
Boeing mengatakan pihaknya sedangkan menyelesaikan inspeksi dari sekitar 40 pesawat terbang yang mungkin kena masalah tersebut.
Menurut Boeing, pengiriman pesawat mungkin tertunda karena inspeksi dan perbaikan, tetapi tidak berdampak terhadap ekspektasi pengiriman secara keseluruhan tahun ini.
Ini adalah masalah terbaru dari serangkaian problem 787, termasuk grounding berbulan-bulan secara global pada tahun lalu akibat masalah baterai.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014