Unggulan ketujuh kejuaraan bulutangkis dengan total hadiah 400 ribu dollar AS itu gagal melangkah ke semifinal setelah menyerah melalui rubber game 21-16, 9-21 dan 18-21 dari unggulan kedua asal Jepang tersebut.
Dengan kekalahan pasangan binaan klub Jaya Raya Jakarta itu maka Indonesia tidak menempatkan wakilnya di nopmor ganda putri pada kejuaraan bulutangkis tertua di dunia itu. Tiga pasangan ganda putri lain Indonesia sudah terhenti di babak kedua.
Meski selisih peringkat cukup jauh, pasangan Pia/Rizki sebenarnya mampu mengimbangi permainan pasangan Jepang itu. Terbukti unggulan ketujuh All England ini mampu merebut game pertama dengan skor 21-16.
Namun keunggulan mereka di game pertama ternyata tidak bertahan di game kedua. Pia/Rizki terbawa permainan lawan sehingga permainan mereka sendiri menjadi sulit berkembang. Kondisi ini dimanfaatkan oleh Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi untuk menyamakan kedudukan setelah menang 21-9.
Di game penentuan Pia/Rizki berusaha bangkit. Permainan ketat kembali terjadi. Terbukti perolehan poin juga ketat. Hanya saja pasangan Jepang lebih beruntung dan memenangkan pertandingan dengan skor 21-18.
Kekalahan pemain Indonesia dari lawannya di perempat final All England tidak hanya terjadi pada ganda putri Pia/Rizki. Hasil kurang bagus juga dialami oleh pasangan ganda putra Rian Agung/Angga Pratama.
Unggulan keenam kejuaraan bergengsi ini harus menyerah melalui rubber game dari unggulan kedua asal Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa dengan skor 20-22, 21-15 dan 19-21.
"Kekuatan kami dengan lawan sebetulnya sama, kalau bertanding juga ramai terus. Kali ini kami merasa sudah berusaha semaksimal mungkin," kata Angga seperti yang dilansir tim media PBSI.
Pertandingan ketat antara pasangan Rian/Angga dengan Endo/Hayakawa sudah diprediksi sebelumnya. Hal ini terjadi karena dalam empat dari lima pertemuan mereka selalu diakhiri dengan rubber game. Pasangan Endo/Hayakawa kini unggul 4-2 atas Rian/Angga. (B016/A016)
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014