Israel mengeklaim serangan itu ditujukan kepada seorang pemimpin militer senior dalam kelompok pejuang Lebanon tersebut.
“Kami sangat mengutuk agresi brutal Zionis terhadap Lebanon yang menargetkan fasilitas Hizbullah di pinggiran selatan Beirut, yang mengakibatkan kematian dan cedera beberapa warga sipil tak berdosa,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Kelompok itu menggambarkan serangan Israel tersebut sebagai “eskalasi serius yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab pendudukan Zionis Nazi (Israel).”
Serangan tersebut dilaporkan terjadi di sekitar markas Dewan Shura Hizbullah di Haret Hreik, lapor media pemerintah NNA (National News Agency).
Kementerian Kesehatan negara tersebut mengatakan seorang wanita tewas dan 68 lainnya terluka dalam serangan itu.
Tentara Israel mengonfirmasi serangan tersebut, dengan mengklaim bahwa mereka menargetkan seorang komandan Hizbullah yang dituding bertanggung jawab atas serangan rudal pada Sabtu (27/7) di kota Druze Majdal Shams di daerah pendudukan Dataran Tinggi Golan.
Sementara Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan itu, kelompok Lebanon tersebut membantah tanggung jawab apa pun. Belum ada komentar dari Hizbullah atas serangan Israel tersebut.
Ketakutan akan pecahnya sebuah perang besar antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat di tengah pertukaran serangan lintas batas antara kedua pihak.
Eskalasi ini terjadi di tengah latar belakang serangan mematikan Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 39.300 orang sejak Oktober lalu setelah serangan oleh Hamas.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Petinggi Hamas Ismail Haniyeh meninggal dalam serangan Israel di Iran
Baca juga: Laporan: Penyelidikan atas pembunuhan Ismail Haniyeh sedang dilakukan
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024