Bangkok (ANTARA News) - Thailand akan memulangkan sekitar 50 orangutan, yang disita dari sebuah taman hiburan, ke Indonesia minggu depan, kata seorang pencinta lingkungan mengatakan, Kamis. Menurut rencana kedatangan orangutan selundupan, yang sebagian besar selama ini dipaksa untuk meniru pertunjukkan `tinju ala Thailand` atau kick-boxing di Dunia Safari di Bangkok, akan disambut oleh Ibu Negara Ny Ani Bambang Yudhoyono di Jakarta. "Penyelundupan orangutan ini skandal besar, dan telah banyak memakan waktu dan tenaga. Saya senang melihat masalah ini akan segera berakhir setelah menjadi berlangsung selama lebih dari tiga tahun," ujar Edwin Wiek dari Wildlife Friends Foundation (Yayasan Kawan Binatang) Thailand. Menurut Wiek, primata besar tersebut, yang saat ini ditempatkan di pusat menyelamatan binatang di barat Bangkok, akan menuju Jakarta dengan pesawat militer Indonesia pada tanggal 23 September. Seorang juru bicara Kedubes Indonesia di Bangkok membenarkan tentang rencana pemulangan orangutan tersebut, tapi hanya 41 ekor, tidak 53 ekor seperti yang dikatakan Wiek. Setelah digerebek oleh polisi pada tahun 2004, pemilik Dunia Safari di Bangkok mengatakan bahwa 115 orangutan miliknya adalah hasil pembiakan sendiri. Namun, berdasarkan tes DNA, hal itu terbukti tidak benar, karena sejumlah orangutan itu diselundupkan dari Indonesia, dan lainnya dari Malaysia. Kurang dari 30,000 orangutan saat ini hidup di hutan Indonesia dan Malaysia. Binatang langka ini dikhawatirkan akan punah dalam 20 tahun mendatang jika populasinya dibiarkan terus berkurang. Indonesia mempunyai dua jenis orangutan yang berbeda, yaitu Pongo pygmaeus abelii yang hidup di hutan di Pulau Sumatra, dan Pongo pygmaeus pygmaeus di hutan-hutan di Pulau Kalimantan. Orangutan Kalimantan berwajah bulat dan berbulu merah gelap, sementara orangutan Sumatera, wajahnya agak agak lebih kecil dan warna bulunya lebih muda, demikian Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006