Segera berlakukan status bencana nasional sehingga membantu percepatan pemulihan kinerja perekonomian masyarakat pascabencana alam,"

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Azis mengatakan penetapan status bencana nasional akan membantu memulihkan perekonomian di masyarakat yang tertimpa musibah karena memudahkan proses penghapusan kredit korban bencana.

"Segera berlakukan status bencana nasional sehingga membantu percepatan pemulihan kinerja perekonomian masyarakat pascabencana alam," kata Harry Azhar Azis dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menurut politisi Partai Golkar itu, penetapan status bencana nasional saat ini sangat dinantikan oleh banyak kalangan untuk memulai usaha yang baru pascabencana.

Hal itu, ujar dia, karena penetapan status bencana nasional dinilai diperlukan khususnya bagi penghapusan kredit bagi debitur yang usahanya hancur pascabencana.

Ia menjelaskan, penetapan status bencana nasional akan berimplikasi pada penerbitan kebijakan pemberlakuan khusus terhadap kredit yang disalurkan untuk debitur atau proyek yang berada di lokasi terdampak bencana.

Apalagi, kata Harry, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, dampak bencana alam pada 3 daerah terhadap kinerja industri jasa keuangan mencapai angka fantastis Rp1,19 triliun.

Masing-masing adalah erupsi Gunung Sinabung berdampak signifikan terhadap sekitar 5.800 debitur dari 9 Bank Umum dan 4 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan total nilai Rp86 miliar.

Selain itu, katanya, banjir bandang di Manado yang berdampak signifikan pada sekitar 2.500 debitur dari 12 Bank Umum dan 3 BPR dengan total nilai sebesar Rp773 miliar.

Selanjutnya erupsi Gunung Kelud secara signifikan berdampak pada 10.300 debitur dari 7 Bank Umum dan 23 BPR dengan kerugian mencapai Rp 332 miliar.

Akibatnya, secara total kerugian sektor industri jasa keuangan di 3 daerah terkena bencana itu mencapai Rp1,191 triliun. "Artinya, dampak bencana alam itu tidak boleh hanya dilihat dari kerugian fisik semata. Tetapi juga potential loss akibat tidak bergeraknya ekonomi rakyat yang selama ini didukung oleh usaha mikro dan kecil yang ada," ujarnya.(*)

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014