Sesuai Rakernas PDI Perjuangan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah mendapat mandat, tetapi kita semua juga mencermati dinamika perkembangan yang ada sekarang ini untuk pencalonan presiden tersebut,"

Solo (ANTARA News) - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan, pengumuman calon presiden untuk Pemilu mendatang yang diusung dari partainya, sebenarnya tinggal menunggu waktu yang tepat saja.

"Sesuai Rakernas PDI Perjuangan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah mendapat mandat, tetapi kita semua juga mencermati dinamika perkembangan yang ada sekarang ini untuk pencalonan presiden tersebut," kata Puan Maharani di Solo, Jateng, Jumat.

DPP PDI Perjuangan akan mengikuti dan mencermati dinamika perkembangan yang ada di masyarakat mengenai masalah calon presiden ini. "Ya tunggu saja nanti kalau sudah waktunya akan diumumkan."

Menyinggung apakah Joko Widodo (Jokowi) Gubernur DKI Jakarta merupakan calon terkuat calon presiden yang akan diusung oleh PDI Perjuangan, Puan Maharani mengatakan DPP PDI Perjuang sampai sekarang belum membicarakan masalah itu.

"Kita sekarang ini semuanya masih fokus pada Pemilu Legislatif (Pileg) dan apabila nanti bisa menang baru kita bicara untuk mengenai calon presiden," kata Puan Maharni yang juga merupakan Caleg DPR RI Dapil V Jawa Tengah untuk daerah Kota Surakarta, Kabupaten Klaten, Boyolali dan Sukoharjo.

Ia mengatakan yang jelas, Jokowi yang juga mantan Wali Kota Surakarta itu sekarang oleh DPP PDI Perjuangan ditunjuk menjadi juru kampanye nasional, yang nantinya akan melakukan kampanye untuk bisa mendulang suara.

Menyinggung apakah Jokowi menjadi juru kampanye nasional tidak mengganggu pekerjaan sebagai Gubernur DKI Jakarta, Puan Maharni mengatakan tidak, karena dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu atau hari libur.

"Sesuai dengan aturan, memang pejabat itu diperbolehkan kampanye pada hari-hari libur, agar tidak mengganggu tugasnya sehari-hari dan ini dilakukan oleh Jokowi dan jurkam asal PDI Perjuangan lain," katanya.

(J005/H-KWR)

Pewarta: Joko Widodo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014