Ganzhou, Tiongkok, (ANTARA/PRNewswire)- Setelah sukses dengan pikap 4WD listrik Geely Radar Horizon, teknologi unggulan Farasis Energy, Super Pouch Solution (SPS), kini menyuplai daya listrik  Aion V Generasi Kedua—SUV pintar baru yang berdesain tangguh. Perkembangan yang tercapai dari segmen pikap 4WD listrik dan kini SUV pintar premium, merupakan lompatan teknologi SPS yang beralih dari solusi lithium iron phosphate (LFP) menjadi nickel manganese cobalt (NCM). Hal ini juga mencerminkan jangkauan pasar SPS Farasis Energy yang bersifat multidimensi, material yang terdiversifikasi, serta cakupan aplikasinya yang luas.

Pada 23 Juli lalu, GAC Aion, anak usaha GAC Group di segmen mobil listrik (EV), resmi meluncurkan model strategis global perdananya, Second-Gen Aion V. Dilengkapi teknologi SPS Farasis Energy, mobil ini memiliki jarak tempuh 750 kilometer (CLTC) dan fitur pengisian daya cepat yang menambah jarak tempuh hingga 370 kilometer dalam waktu 15 menit pada platform 400 V. Hal ini pun mengatasi kekhawatiran pengguna akan jarak tempuh yang terbatas. Berkat fitur manajemen termal canggih yang mampu bertahan dari suhu ekstrem, antara -30°C hingga 55°C, SPS ini menjamin kinerja konsisten di seluruh dunia. Lebih lagi, teknologi SPS yang berbobot ringan dan desain fleksibelnya memaksimalkan ruang kabin sehingga menawarkan interior yang lega sebagai standar baru dalam kelas mobil tersebut.

Sebagai pemimpin teknologi energi baru di dunia, Farasis Energy mengembangkan pouch battery serta menyediakan solusi mutakhir dan berkelanjutan untuk aplikasi energi baru di pasar global. SPS hadir sebagai pendekatan inovatif yang menyatukan pouch cell format besar, sistem baterai terintegrasi, proses produksi canggih, serta daur ulang langsung yang efisien.

SPS menawarkan jarak tempuh impresif hingga 1.000 kilometer, dan pengisian daya baterai selama 10 menit menambah jarak tempuh 400 kilometer. SPS juga memiliki rangkaian fitur keamanan dan kinerja, termasuk sistem kimia canggih, desain stacking yang aman untuk pouch cell, material phase change yang dirancang secara eksklusif, manajemen termal mutakhir, serta Battery Management System (BMS) yang didukung kecerdasan buatan (AI) untuk manajemen keselamatan.

Dengan tingkat utilisasi volume sebesar 75% dan jumlah komponen yang berkurang hingga setengahnya, berat sistem SPS lebih ringan 20-30 kg dari sistem baterai konvensional, menawarkan kombinasi terbaik antara efisiensi bobot ringan dan kinerja unggulan.

Lini produksi SPS juga kompatibel dengan beragam sistem kimia, termasuk baterai cair, semipadat, dan padat sehingga memenuhi beragam kebutuhan jangka panjang di industri otomotif. SPS memiliki ketebalan sel baterai yang dapat disesuaikan, mulai dari 85 mm hingga 145 mm, sehingga kapasitas sistem baterai berkisar dari 80kWh hingga 150kWh. Hal ini memperingkas proses litbang (R&D), menghemat biaya pengadaan material, dan menjamin suplai baterai yang stabil bagi produsen mobil.

Peluncuran Second-Gen AION V tak hanya membuktikan pengakuan pasar atas SPS, namun juga mencerminkan lompatan penting di sektor energi baru, berawal dari potensi hingga kini memberikan keunggulan yang telah teruji.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024