Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Kerajaan Maroko di Jakarta menyelenggarakan jamuan makan malam untuk memperingati 25 tahun bertakhtanya Raja Muhammad VI yang telah menciptakan kemajuan signifikan bagi negara Afrika Utara itu.

Duta Besar Maroko untuk Indonesia dan Singapura Ouadia Benabdellah mengatakan, kestabilan politik, persatuan negara, dan kemajuan berarti dalam sejarah Maroko berhasil tercipta dalam seperempat abad kepemimpinan Muhammad VI.

“Dua puluh lima tahun kemajuan memungkinkan Maroko berkembang hingga setara dengan negara-negara besar di dunia dalam berbagai aspek,” ucap Benabdellah dalam sambutannya saat membuka jamuan makan malam pada Selasa (30/7).

Ia menyanjung Raja Muhammad VI sebagai pemimpin yang berhasil menginisiasi kemajuan ekonomi dan industri di berbagai bidang, pemerataan pembangunan nasional, serta penguatan hubungan dan kerja sama dengan Indonesia.

Dubes Maroko menyinggung sejumlah peristiwa penting yang terjadi di masa bertakhtanya sang Raja di antaranya disahkannya konstitusi baru dan undang-undang keluarga serta diperluasnya cakupan jaminan sosial dan kesehatan untuk semua warga negara.

“Kerajaan juga telah mengembangkan rencana transisi energi dan menetapkan target proaktif demi memastikan 52 persen kebutuhan energinya pada 2030 berasal dari sumber energi bersih dan terbarukan,” kata Benabdellah.

Sementara itu, mewakili Pemerintah RI, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri Sugeng Hariyono turut mengucapkan selamat atas 25 tahun bertakhtanya Raja Muhammad VI.

Sugeng menyoroti hubungan Indonesia-Maroko yang sudah berlangsung lama telah berhasil membawa manfaat bagi kedua negara. Ia berharap supaya kerja sama kedua negara terus kuat ke depannya.

“Komitmen Indonesia membina kerja sama dengan Kerajaan Maroko, telah teguh dan akan terus menjadi pondasi kebijakan luar negeri kami,” kata Sugeng.

Raja Muhammad VI menjadi raja pada 23 Juli 1999 menggantikan sang ayah, Raja Hassan II, yang mangkat di hari yang sama.

Ia resmi dinobatkan sebagai Raja Maroko pada 30 Juli 1999.

Perayaan yang diselenggarakan Kedubes Maroko di Jakarta tersebut dihadiri sejumlah pejabat Indonesia serta para duta besar negara-negara sahabat, seperti Dubes Palestina Zuhair Al-Shun dan Dubes Ukraina Vasyl Hamianin.

Baca juga: Kemendag jadikan Maroko sebagai hub untuk pasar Afrika
Baca juga: Indonesia gelar forum di Maroko perluas pasar alsintan ke Afrika-Eropa
Baca juga: Menlu bahas potensi kerja sama pupuk dan vaksin dengan Maroko


Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024