Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaranKupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan pelaku jasa pelayaran di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk berhati-hati karena dampak dari gelombang tinggi mencapai tiga meter pada beberapa hari ke depan.
"Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Yandri Tungga di Kupang, Rabu.
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi untuk wilayah perairan NTT.
Ia menerangkan tinggi gelombang 2,5 meter hingga tiga meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia Selatan Sumba-Sabu.
Baca juga: BMKG: Waspada hujan lebat hingga 1 Agustus di dua kabupaten di NTT
Selanjutnya tinggi gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, Laut Sawu, Perairan Selatan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia Selatan Kupang-Rote.
BMKG mengimbau pelaku jasa pelayaran yang melakukan aktivitas untuk memperhatikan prakiraan cuaca maritim sebelum berlayar.
Ia mengingatkan mereka untuk mewaspadai potensi angin kencang, perubahan arah angin, dan peningkatan tinggi gelombang yang terjadi secara tiba-tiba.
Apabila angin kencang dan gelombang tinggi, ia menyarankan nelayan untuk tidak melakukan aktivitas melaut.
Baca juga: BMKG: Waspada angin kencang hingga 50 km/jam di NTT hingga akhir Juli
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Yandri.
BMKG telah mengeluarkan saran keselamatan yang perlu diperhatikan oleh pelaku pelayaran. Bagi perahu nelayan, BMKG menyarankan untuk memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Selanjutnya bagi kapal feri, BMKG mengimbau untuk memperhatikan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Sedangkan bagi kapal pesiar, BMKG mengingatkan untuk memperhatikan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter.
Baca juga: BMKG imbau warga Manggarai Barat waspadai potensi hujan deras
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024