Sorong (ANTARA) - Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sorong Pupung Purnama menjelaskan bahwa skrining riwayat kesehatan merupakan upaya awal dalam pencegahan penyakit khususnya penyakit kronis bagi setiap peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
 
Menurut dia, aktivitas ini merupakan langkah penting dalam mendeteksi potensi risiko penyakit lebih awal dan sebagai dasar pengambilan tindakan preventif yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
 
“Skrining riwayat kesehatan yang dilakukan sekali dalam setiap tahun ini diharapkan dapat mengidentifikasi masalah kesehatan sedini mungkin untuk meminimalisir kemungkinan penyakit yang lebih serius di masa depan," kata Pupung di Sorong, Rabu.
 
Dia menyebutkan, skrining riwayat kesehatan dirancang untuk mengidentifikasi empat risiko kesehatan yang sering ditemui di masyarakat, yaitu diabetes mellitus, hipertensi, ginjal kronik, dan jantung koroner.

Baca juga: BPJS: Aplikasi 'Mobile JKN' mudahkan peserta akses layanan kesehatan 
 
"Setiap kondisi ini memiliki dampak serius terhadap kesehatan jika tidak ditangani sejak dini," uja dia.
 
Dengan mengetahui risiko-risiko ini lebih awal, peserta dapat melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan, seperti perubahan gaya hidup, pengobatan atau program pengelolaan kesehatan untuk menjaga kondisi kesehatan mereka secara optimal.
 
Berkaitan dengan itu, BPJS Kesehatan menyediakan berbagai media untuk melakukan skrining riwayat kesehatan. Peserta JKN dapat mengunjungi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar maupun melalui Aplikasi Mobile JKN, melalui situs web BPJS Kesehatan dan laman khusus di https://webskrining.bpjs-kesehatan.go.id/skrining/index.html.
 
"Setelah melakukan skrining, hasilnya akan langsung ditampilkan, yang memungkinkan peserta untuk segera mengetahui status kesehatan mereka," ucap dia.
 
Jika hasil skrining menunjukkan diagnosa rendah, peserta hanya perlu menjaga pola hidup sehat. Namun, jika diagnosa menunjukkan risiko sedang, peserta harus mendapatkan perawatan lebih lanjut di FKTP untuk mendeteksi risiko penyakit lebih mendalam.

Baca juga: Direktur BPJS Kesehatan pastikan Program JKN optimal di Sorong Papua

Selanjutnya jika hasil pemeriksaan di FKTP menunjukkan nilai lebih dari normal, peserta dianjurkan untuk mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) untuk penanganan yang lebih terintegrasi
 
“Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan program ini dengan baik agar dapat melakukan pencegahan secara efektif dan menjaga kesehatan mereka dengan lebih baik”, kata Pupung.
 
Peserta JKN Aloysius Wangga mengungkapkan pertama kali melakukan skrining riwayat kesehatan ternyata memberikan dampak signifikan terhadap pemahamannya tentang kesehatan pribadi.
 
"Prosesnya sangat mudah dan cepat. Saya hanya perlu mengunduh aplikasi Mobile JKN, mengisi data yang diperlukan dan hasil skrining langsung tersedia,” kata Aloysius.
 
Menurut dia, program ini merupakan upaya yang sangat berguna, terutama bagi mereka yang baru pertama kali mengetahui tentang pentingnya deteksi dini penyakit.

Baca juga: BPJS Kesehatan: Peserta JKN di Papua capai 1.607.143 orang
 
“Saya awalnya tidak tahu apa itu skrining riwayat kesehatan. Namun, setelah mendapatkan penjelasan dari petugas BPJS Siap Membantu (BPJS SATU), saya menyadari betapa pentingnya proses ini untuk memantau dan menjaga kesehatan dengan lebih baik," ucap dia.
 

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024