Pekanbaru (ANTARA News) - Pengiriman logistik pemilihan umum legislatif berupa 559 ribu lembar surat suara ke Kabupaten Meranti, Riau, sempat terhambat polusi kabut asap yang menyelimuti kawasan perairan menuju daerah kepulauan itu.
"Sudah sampai tadi pagi, namun jadwalnya terlambat dari yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut informasi, perjalanan atau pengirimannya melalaui jalur perairan sempat terhambat kabut asap pekat," kata Sekretaris KPU Kepulauan Meranti, Zahuri, lewat sambungan telepon kepada wartawan di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan, meski terlambat, namun tidak akan menganggu pelaksanaan pemilihan umum legislatif mendatang.
"Kami berharap bencana kabut asap ini segera berakhir, jangan sampai berlarut-larut," katanya.
Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kabut Asap sebelumnya mengabarkan kabut asap di berbagai wilayah Meranti terselimuti kabut asap pekat.
Hal itu disebabkan ribuan hektare lahan perkebunan, hutan dan tanaman industri di Meranti terbakar dalam enam pekan terakhir.
Secara keseluruhan, Satgas Penanggulangan Bencana Kabut Asap menyatakan sebanyak 13.009 hektare lahan di Provinsi Riau telah hangus terbakar sejak enam pekan terakhir.
"Sebagian besar telah berhasil padam dan dipadamkan," kata Komandan Satgas Penanggulangan Asap Provinsi Riau, Danrem 031/Wirabima, Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto.
Data operasi lapangan Satgas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Riau mencatat, ada sekitar 10.618 hektare lahan terbakar sudah dalam kondisi padam dari 13.009 hektare yang terbakar, namun sebagian masih menghasilkan asap.
Sementara itu hasil pemantauan Satgas Darat, masih ditemukan 24 titik kebakaran lahan, dimana yang menghasilkan asap tebal ada sekitar 1.235 hektare dan asap tipis seluas 1.156 hektare.
Hingga Kamis (6/3), demikian Satgas, luas lahan terbakar terbanyak berada di Kabupaten Bengkalis yakni mencapai 5.722 hektare, kemudian di Meranti seluas 4.527 hektare.
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014