Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore bergerak menguat sebesar 19 poin menjadi Rp11.413 dibanding sebelumnya Rp11.432 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa mata uang di kawasan Asia kembali mengalami penguatan terhadap dolar AS dipimpin oleh rupiah dan rupee India.
"Dolar AS cenderung melemah seiring munculnya tanda-tanda pemulihan ekonomi AS yang melambat sehingga memicu spekulasi bahwa the Fed akan mengurangi sikap agresifnya terhadap pengurangan stimulus moneternya," katanya.
Kondisi itu, lanjut dia, memberikan keuntungan pada mata uang di Asia, terutama yang memberikan imbal hasil tinggi seperti rupiah dan rupee.
Selain itu, lanjut dia, sentimen di pasar keuangan berisiko juga membaik seiring meredanya krisis geopolitik di Ukraina.
Ariston menambahkan indeks dolar AS juga mengalami tekanan akibat Kepala Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi tidak menyebutkan adanya ancaman deflasi di negara-negara Euro.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat ini (7/3), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp11.395 dibanding sebelumnya (6/2) di posisi Rp11.554 per dolar AS. (*)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014