Sejak tahun 2017-2023 terdapat 1.246 pokmas yang telah diberi bantuan hibah usaha di tujuh provinsi target.
Pekanbaru, (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) memfasilitasi pemasaran 40 produk gambut dari kelompok masyarakat (pokmas) dengan menawarkannya kepada delapan calon pembeli (offtaker) dari berbagai gerai oleh-oleh di Riau.

Kepala Pokja Pengembangan Usaha Masyarakat BRGM Nugroho S Priyono, di Pekanbaru, Selasa, mengatakan produk milik pokmas ini berasal dari Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti, dan Kota Dumai. Berbagai produk itu, di antaranya kue kering, manisan, minuman hingga batik dengan pewarna alami.
 
"Sejak tahun 2017-2023 terdapat 1.246 pokmas yang telah diberi bantuan hibah usaha di tujuh provinsi target. Tahap kedua, pokmas yang dinilai berkembang mengelola usahanya akan didampingi kembali oleh BRGM melalui kegiatan inkubasi bisnis untuk mengembangkan usahanya," kata Nugroho.
 
Melalui kegiatan ini, katanya lagi, akan dicapai empat output, yaitu BRGM akan menyiapkan fasilitas peningkatan pelatihan kualitas produksi dan menghubungkan dengan jaringan pasar bagi pokmas yang berkembang usahanya.
 
Kedua, menampilkan capaian usaha pokmas dan informasi permintaan pasar dari offtaker terhadap produk pokmas baik dari aspek kualitas, kuantitas produksi maupun kontinuitas produksi.
 
"Dengan demikian pokmas akan lebih memahami tuntutan pasar dan menyesuaikan produk sesuai informasi pasar," ujarnya pula.
 
Ketiga, titik temu antara kualitas dan kuantitas produk akan menjadi fondasi awal kemitraan usaha sebagai jembatan menghubungkan usaha produktif masyarakat dengan pembeli.
 
"Kemudian terhubungnya produk pokmas dengan jaringan pasar akan memungkinkan usaha lebih berkembang dan masyarakat mendapatkan alternatif pendapatan yang akhirnya bisa mendukung upaya restorasi gambut di kawasannya," ujar Nugroho.
 
Salah satu produk yang disajikan ialah madu dari Kelompok Tani Hutan (KTH) Waleed Kelulut yang telah difasilitasi oleh BRGM sejak 2019 lalu. Madu yang dihasilkan diyakini mempunyai manfaat mengobati penyakit maag, mendukung program hamil dan memberi manfaat bagi banyak penyakit lainnya.
 
Pokmas satu ini memiliki tiga produk madu yang dihasilkan dari tiga jenis lebah yang berbeda pula. Madu Kelulut salah satunya, yang memiliki cita rasa sedikit asam.
Baca juga: BRGM: RPP perlindungan ekosistem mangrove harus segera disahkan
Baca juga: BRGM ingatkan pentingnya pengawasan lahan gambut dalam areal korporasi

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024