Memasuki akhir bulan Juli 2024, harga sejumlah bahan pangan terpantau stabil
Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan kualitas pangan di Pasar Rau, Serang, Banten, terbebas dari cemaran zat berbahaya, seusai melakukan hasil uji sampel terhadap sejumlah komoditas di pasar tersebut.

"Dari monitoring hari ini, kami tidak menemukan kandungan formalin dan pestisida pada sejumlah bahan pangan yang diuji, hasilnya semua negatif, termasuk cabai dari Jawa Tengah," kata Inspektur Bapanas M. Imron Rosjidi dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Imron menyampaikan bahwa hasil uji keamanan pangan segar yang juga dilakukan pada sejumlah produk menyatakan seluruh bahan pangan di Pasar Rau bebas dari formalin dan cemaran pestisida.

Di menyebutkan sejumlah komoditas pangan yang diuji yakni cabai, bawang, tomat, sayur, aneka produk hortikultura, termasuk aging ayam ras, ikan kembung dan lainnya dipastikan aman untuk dikonsumsi.

Baca juga: Bapanas: Harga cabai rawit merah naik Rp1.460 jadi 69.850 per kg
Baca juga: Pj Gubernur Lampung minta Bulog jaga stabilitas harga beras di petani


Selain itu, Bapanas juga menyatakan bahwa tren harga sejumlah komoditas pangan di Kota Serang, Banten, terpantau stabil disusul stok yang aman.

"Memasuki akhir bulan Juli 2024, harga sejumlah bahan pangan terpantau stabil, pedagang pasar mengaku penurunan harga pangan disebabkan oleh terjadinya peningkatan stok di pasaran," ujarnya.

Menurutnya, peningkatan stok pangan termasuk di pasar itu tidak lepas dari upaya peningkatan produksi dan ketersediaan pangan yang dilakukan pemerintah, sehingga harga pangan di Kota Serang bisa tetap stabil.

Meski begitu, Imron tidak merinci secara pasti besar harga sejumlah komoditas pangan di pasar tersebut dan hanya menyebutkan bahwa dari hasil pemantauan diperoleh secara umum stok relatif stabil.

Namun, dia mengakui masih ada beberapa harga komoditas yang tinggi seperti cabai dan minyak goreng karena stoknya agak menurun.

Baca juga: Pemkab Gianyar gelar Gerakan Pangan Murah atasi harga bahan pokok naik
Baca juga: Bapanas: Harga pangan beras-bawang dan cabai hingga minyak fluktuatif


Secara umum dari pengakuan pedagang, lanjut Imron, harga relatif stabil dan beberapa bahkan cenderung mengalami penurunan karena adanya panen di sejumlah daerah.


Imron mengaku mendapat laporan dari pedagang salah satunya bernama Lutfi, yang merupakan pedagang beras di Pasar Rau. Pedagang itu menurunkan harga beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang dijualnya agar bisa bersaing dengan beras medium lainnya.

Pedagang tersebut, lanjut Imron, menjual beras SPHP dengan harga terjangkau untuk menyaingi harga beras premium dengan harga Rp17.000 per kg dan beras medium Rp12.000 per kg.

Bapanas juga memastikan data Panel Harga Pangan yang setiap hari diinput oleh lebih dari 500 enumerator di seluruh pasar itu valid dan layak digunakan sebagai basis data dalam pengambilan kebijakan pangan.

Sementara itu, Penyidik Madya Tindak Pidana Ekonomi Khusus Satgas Pangan Polri Kombes Pol Teddy Suhendyawan Syarif mengapresiasi tingkat kepatuhan para pelaku usaha di Pasar Rau, sehingga tidak ditemukan penyimpangan dalam bentuk apapun baik terkait dengan pengoplosan maupun penggunaan bahan-bahan berbahaya.

"Monitoring terus kita lakukan, jadi kalau ada pun itu hanya kasuistis misalkan ada temuan di lapangan ataupun laporan dari masyarakat. Tapi hasil monitoring hari ini tidak ada, semua pelaku usaha mematuhi regulasi yang ada," kata Teddy.

Baca juga: Bapanas ungkap peran penting cadangan pangan pemerintah daerah
Baca juga: Bulog: Penyaluran beras Program SPHP di Aceh mencapai 22.416 ton
Baca juga: Bapanas perkuat pemantauan harga dan keamanan pangan di pasaran


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024