... salah satu tujuan Dalai Lama itu melestarikan budaya Tibet... "
Beijing (ANTARA News) - China murka atas pertemuan Dalai Lama dengan pemimpin Kongres Amerika Serikat dan mendesak Washington berhenti bersekongkol dengan yang orang mereka cap pemberontak berkedok agama.


China mengklaim Tibet --negeri asal Dalai Lama-- sebagai wilayah otonomi mereka melalui aneksasi militer pada 1956. Sebelum itu, selama berabad-abad hubungan China yang masih berupa kerajaan dan Tibet berada pada posisi setara dan berakhir saat China dikuasai komunis.


Ada tiga hal yang bisa kontan membuat Beijing murka, yaitu Tibet dan Dalai Lama, kelompok spiritual Falun Gong alias Falun Dafa, dan negara Taiwan.

Pemimpin kerohanian Tibet di pengasingan itu, Kamis, memimpin adat doa pembuka pada sidang Senat Amerika Serikat, setelah pada Februari bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, di Gedung Putih.


Langkah itu membuat Beijing berang.

Peraih Nobel itu, yang lari dari tanah kelahirannya di China ke India pada 1959, menyebut Amerika Serikat sebagai jago demokrasi dan meminta Amerika Serikat untuk percaya diri.

Ia bertemu dengan pemimpin kongres serta mengatakan kepada mereka bahwa salah satu tujuan Dalai Lama itu melestarikan budaya Tibet.

Obama dalam pernyataannya setelah pertemuan dengan Dalai Lama, meminta pemberian perlindungan terhadap hak-hak warga Tibet.

Sejak China menganeksasi secara militer, sudah lebih120 warga Tibet membakar diri dalam beberapa tahun terakhir. Mereka putus asa dan memprotes yang mereka sebut kontrol ketat China atas agama, budaya dan kebebasan poltik mereka.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014