Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana senilai Rp8 triliun dari lelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada 30 Juli 2024.
 

Dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan nominal penawaran yang masuk tercatat sebesar Rp24,69 triliun.

Melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI), pemerintah melelang SBSN seri SPNS02022025 (pembukaan kembali), SPNS29052025 (penerbitan baru), PBS032 (pembukaan kembali), PBS030 (pembukaan kembali), PBSG001 (pembukaan kembali), PBS004 (pembukaan kembali), dan PBS038 (pembukaan kembali).

Dari lelang kali ini, pemerintah menyerap dana terbesar senilai Rp2,1 triliun dari seri PBS032 yang menerima penawaran masuk Rp6,38 triliun.

Imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini yaitu 6,72367 persen.

Serapan berikutnya yaitu seri PBS030 yang dimenangkan sebesar Rp1,95 triliun dari penawaran masuk Rp2,30 triliun.

Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini yaitu 6,73055 persen.

Selanjutnya, pemerintah menyerap dana Rp1,25 triliun dari seri PBSG001. Penawaran masuk untuk seri ini tercatat sebesar Rp4,09 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,74989 persen.

Dari seri PBS038, Pemerintah memenangkan nominal Rp1,05 triliun dari penawaran masuk Rp5,30 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,09989 persen.

Kemudian, dari seri SPNS29052025, Pemerintah memenangkan dana Rp1 triliun dari penawaran masuk Rp3,76 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,70000 persen.

Terakhir, pemerintah menyerap dana Rp650 miliar dari seri PBS004 yang menerima penawaran masuk Rp801 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,95815 persen.

Sementara dari seri SPNS02022025, Pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana meski menerima penawaran masuk senilai Rp2,05 triliun.

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024