Jakarta (ANTARA) -
Pelatih Satria Muda Pertamina Jakarta Youbel Sondakh dan Pelatih Pelita Jaya Jakarta Johannis Winar, memuji format home-away (kandang-tandang) yang diterapkan oleh penyelenggara Indonesian Basketball League (IBL) pada musim 2024.
 
Youbel mengatakan kebijakan itu telah mendorong animo masyarakat, khususnya fan masing-masing klub untuk semakin mencintai timnya, sehingga berdampak bagus untuk perkembangan olahraga bola basket di Indonesia.
 
"Saya apresiasi terobosan home-away, karena menjadi tantangan yang bagus untuk mengembangkan tim selain teknis pertandingan," kata legenda tim nasional bola basket Indonesia itu di Jakarta, Selasa, setelah mengikuti konferensi pers persiapan final IBL 2024 melawan Pelita Jaya Jakarta.

Baca juga: Junas: Final IBL dengan format kandang-tandang pertama kali musim ini
 
Lebih lanjut dia mengatakan, laga final dengan format best of three dan kandang-tandang nanti, memberikan kesempatan lebih bagi fan klub untuk mendukung timnya saat berlaga.
 
 
Pelatih Pelita Jaya Jakarta Johannis Winar, menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Selasa (30/7/2024). ANTARA/Donny Aditra
 
Pelatih Pelita Jaya Jakarta Johannis Winar menyatakan format home-away akan menyajikan pertandingan yang seru untuk ditonton.
 
"Semua tim punya fan base masing-masing, sehingga dukungan maksimal.
 
Semoga ke depan bisa lebih baik lagi," ujar legenda bola basket Indonesia tersebut.
 
Pada Indonesian Basketball League (IBL) 2024, pengelola kompetisi melakukan langkah besar dengan perubahan tiga hal utama atau aturan yang berbeda dari musim sebelumnya.
 
Tiga aturan baru itu, yaitu sistem kandang-tandang (home-away), pembatasan total gaji maksimal (salary cap) pemain per musim, dan kuota pemain asing.
 
Sebelum musim 2024, IBL menggunakan format atau sistem kompetisi series dari satu kota ke kota lainnya.
 
Namun, mulai tahun ini 14 klub peserta IBL melakoni total 26 pertandingan, dengan 13 kali laga kandang dan 13 tandang pada babak reguler.
 
Sedangkan terkait salary cap, manajemen IBL membuat aturan maksimal gaji sebanyak Rp10 miliar untuk seluruh pemain dalam klub.
 
Sementara itu, pertandingan pertama final diselenggarakan di Britama Arena, Jakarta, yang merupakan kandang Satria Muda Pertamina Jakarta pada 1 Agustus mendatang.

 
 
Kemudian dua hari setelahnya atau 3 Agustus, pertandingan kedua akan berlangsung di Indoor Stadium SC, Tangerang sebagai kandang Pelita Jaya Jakarta.
 
Jika dua pertandingan berlangsung seri atau 1-1, maka pertandingan ketiga tetap dilaksanakan di Indoor Stadium SC, Tangerang atau sebagai kandang Pelita, karena tim tersebut memiliki peringkat lebih bagus dibandingkan Satria Muda pada babak reguler yang lalu.
 
Rekor pertemuan kedua tim sama-sama meraih satu kemenangan dan satu kekalahan dalam babak reguler IBL musim ini.
 
Satria Muda menatap laga final sebagai tim dengan gelar IBL paling banyak, sedangkan Pelita Jaya merupakan tim yang sudah empat kali masuk final dalam tujuh tahun terakhir, meski selalu gagal menjadi juara.

 

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024