... bagaimanapun juga kasus itu otoritas TNI AL, polisi sifatnya hanya membantu... "Jakarta (ANTARA News) - Jika diminta, Kepolisian Indonesia siap membantu mengungkap ledakan gudang amunisi Komando Pasukan Katak TNI AL kawasan barat, di Pondok Dayung, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu lalu (5/3).
"Kalau diminta melakukan pemeriksaan secara laboratoriun, kami siap membantu TNI AL, mengungkap apa sebab ledakannya," kata Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Sutarman, saat ditemui di Jakarta, Jumat.
Seorang bintara senior TNI AL, Sersan Kepala (Anumerta) Imam Syafei, tewas dalam kecelakaan itu, juga korban luka seorang bintara Kepolisian Air Polda Jaya, dan 85 personel lain TNI AL.
Dua hari lalu, Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, menegaskan, tidak ada unsur sabotase apapun dalam kecelakaan itu.
Namun, Sutarman juga menambahkan, "Belum (ada permintaan), nanti kami tawarkan untuk membantu mengetahui penyebabnya sehingga bisa mengambil langkah-langkah yang tepat ke depan."
Dia menegaskan, bagaimanapun juga kasus itu otoritas TNI AL, polisi sifatnya hanya membantu.
"Kami tawarkan tapi itu kan arealnya TNI AL, tapi saya sudah diskusi karena pada waktu kejadian saya bersama kepala staf TNI AL, di Banten, saya sudah menawarkan kalau dibutuhkan, kami siap," katanya.
Sutarman menjelaskan saat ini penyelidikan dan penanggulangan masih dilakukan TNI AL, di antaranya menjinakkan dan menggenangi bahan peledak yang masih ada.
"TNI AL juga punya kemampuan untuk itu dan langkah-langkah penjinakan bom. Setelah 'bersih' betul melalui olah TKP, baru mengetahui penyebabnya," katanya.
Terkait dugaan sabotase, Sutarman menilai hal itu merupakan kewenangan TNI AL yang menjelaskan."Belum tahu persis, biar TNI AL yang ekspose media," katanya.
Namun, Sutarman juga menambahkan, "Belum (ada permintaan), nanti kami tawarkan untuk membantu mengetahui penyebabnya sehingga bisa mengambil langkah-langkah yang tepat ke depan."
Dia menegaskan, bagaimanapun juga kasus itu otoritas TNI AL, polisi sifatnya hanya membantu.
"Kami tawarkan tapi itu kan arealnya TNI AL, tapi saya sudah diskusi karena pada waktu kejadian saya bersama kepala staf TNI AL, di Banten, saya sudah menawarkan kalau dibutuhkan, kami siap," katanya.
Sutarman menjelaskan saat ini penyelidikan dan penanggulangan masih dilakukan TNI AL, di antaranya menjinakkan dan menggenangi bahan peledak yang masih ada.
"TNI AL juga punya kemampuan untuk itu dan langkah-langkah penjinakan bom. Setelah 'bersih' betul melalui olah TKP, baru mengetahui penyebabnya," katanya.
Terkait dugaan sabotase, Sutarman menilai hal itu merupakan kewenangan TNI AL yang menjelaskan."Belum tahu persis, biar TNI AL yang ekspose media," katanya.
Pewarta: Juwita Rahayu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014