Tangerang Selatan (ANTARA) - Pegolf muda Indonesia Jonathan Xavier Hartono akan memetik pelajaran berharga dari partisipasinya di ajang BNI Ciputra Golfpreneuer 2024, yang akan berlangsung di Damai Indah Golf BSD, Tangerang Selatan, 21 sampai 24 Agustus mendatang.

Jonathan yang saat ini berstatus mahasiswa Universitas Harvard, menilai kompetisi level Asian Development Tour itu akan menyajikan tantangan yang mirip dengan apa yang dijalaninya selama bermain golf di Amerika Serikat (AS).

“Ajang ini besar. Semua pesertanya bagus seperti di NCAA. Maka ini akan sangat mirip dengan bermain golf di kampus, tidak akan ada kedi, penggunaan rangefinder juga tidak diperbolehkan, sesuai dengan peraturan turnamen,” tutur mahasiswa ekonomi tersebut saat ditemui usai konferensi pers BNI Ciputra Golfpreneuership 2024 di Damai Indah Golf BSD, Tangerang Selatan, Selasa (30/7/2024).

“Namun di luar itu, tekanannya akan sangat serupa. Lay out lapangannya juga sangat berkelas. Maka ini akan mirip seperti dengan yang pro,” tambahnya.

Baca juga: Jonathan dan Elaine menangi Intercollegiate Golf Series di Surabaya

Ia kemudian menjelaskan perbedaan mendasar antara bermain golf di Indonesia dengan AS. Menurut Jonathan, perbedaan utamanya adalah banyaknya kolam bakat (talent pool) bagi para pegolf muda di AS dibanding di Tanah Air.

“Perbedaannya adalah level kompetisinya. Semua orang bagus. Begitu banyak pemain yang bagus di sana. Maka jika kamu memiliki catatan satu under, dua under di sini (Indonesia) kamu mungkin masuk lima besar. Tapi jika kamu satu under, atau dua under seperti di level D1, mungkin kamu berada di posisi 40-an atau bahkan 50-an,” kata Jonathan.

Pegolf 20 tahun itu kemudian menceritakan upayanya untuk mempertahankan prestasi sebagai mahasiswa di salah satu kampus terbaik di dunia, sekaligus mengukir prestasi di olahraga golf.

“Itu hanya masalah manajemen waktu dan mengatur prioritas. Anda dapat melakukan begitu banyak hal dalam satu hari, tetapi Anda harus tetap melakukan hal yang harus Anda lakukan. Maka menurut saya, bagi saya dua prioritas teratas adalah sekolah dan golf. Maka saya selalu memprioritaskan waktu saya untuk dua hal itu, dan itu memangkas waktu bersosialisasi saya, bahkan waktu untuk bersenang-senang dan bersantai,” ucapnya.

Jonathan saat ini menghuni posisi ke-1.261 dalam daftar peringkat pegolf amatir dunia. Ia memiliki catatan poin rata-rata 446,8020. Kompetisi BNI Ciputra Golfpreneuer 2024 akan menjadi turnamen kedua yang dimainkannya di Damai Indah Golf BSD.

Baca juga: Pegolf Indonesia petik pengalaman berharga di Junior Presidents Cup

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024