Lingkungan laut berubah secara signifikan di seluruh dunia, dan perikanan harus terus beradaptasi.
Kabupaten Bogor (ANTARA) - Organisasi nirlaba internasional Marine Stewardship Council (MSC) melalui program perbaikan perikanan kepiting Ocean Stewardship Fund (OSF) kembali memberikan hibah dana untuk 32 perikanan.

Direktur Program MSC Indonesia Hirmen Sofyanto, di Bogor, Jawa Barat, Selasa, menjelaskan pihaknya telah secara resmi mengumumkan 32 hibah baru melalui OSF untuk mendukung proyek-proyek dari India, Indonesia, Meksiko, Selandia Baru, Nikaragua, dan Peru.

Sejak berdiri tahun 2018, OSF telah menerbitkan lebih dari 140 hibah dengan total 6,6 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk menghasilkan perubahan yang berkelanjutan.

"Ini telah mendukung berbagai proyek yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan stok, mengelola tingkat penangkapan dengan hati-hati, dan melindungi lingkungan laut," ujar Hirmen.

MSC memanfaatkan 5 persen royalti dari penjualan seafood berkelanjutan berlabel MSC untuk mempercepat perkembangan keberlanjutan perikanan di seluruh dunia melalui program OSF.

Di tengah kekhawatiran global tentang menurunnya keanekaragaman hayati laut, menurut Hirmen, hibah sejalan dengan tujuan MSC untuk melindungi keanekaragaman hayati di laut, yang akan membantu perikanan yang tidak bersertifikat MSC melakukan perbaikan lingkungan termasuk meminimalkan kerusakan pada satwa liar dan ekosistem.

Direktur Penelitian MSC Dr Beth Polidoro menyebutkan, OSF adalah instrumen yang luar biasa untuk mendukung para ilmuwan di awal karier mereka untuk menguji hipotesis dan membuat penemuan baru.

"Lingkungan laut berubah secara signifikan di seluruh dunia, dan perikanan harus terus beradaptasi. Mendukung inisiatif untuk perbaikan data dan solusi yang diinformasikan oleh sains sangat penting untuk mengatasi tantangan ini. Ilmuwan dan nelayan dapat belajar banyak dari satu sama lain," ujarnya pula.

Beth mengatakan, OSF memfasilitasi kolaborasi ini untuk mendorong inovasi dan kemajuan yang diperlukan untuk melestarikan sumber daya laut yang berharga.

CEO MSC Rupert Howes mengucapkan selamat kepada para penerima OSF tahun ini.

Menurut dia, MSC fokus pada keanekaragaman hayati laut yang akan membantu mendorong pemahaman ilmiah tentang bagaimana perbaikan dapat dilakukan dalam praktik penangkapan ikan untuk meminimalkan dampak ekosistem.

"Tanpa ragu, upaya kolektif kita turut membantu memastikan lautan tetap produktif dan tangguh dalam menghadapi tekanan serta tuntutan yang terus meningkat, namun masih banyak lagi yang harus dilakukan dan mendesak agar bisa mewujudkan Tujuan Pembangunan Strategis PBB pada tahun 2030,” ujarnya.

Rupert Howes menerangkan, dengan populasi global yang terus bertumbuh, laut akan menjadi semakin penting bagi komunitas yang bergantung padanya baik sebagai sumber pendapatan, nutrisi dan pangan akuatik yang sehat.

"Ocean Stewardhsip Fund mendorong inovasi dan kemajuan yang dibutuhkan, demi merawat potensi sumber daya lautan kita,” kata Rupert Howes.

Terdapat total 144 proyek terlibat dengan 14 perikanan dan penelitian mahasiswa Indonesia di antaranya. Sejak tahun 2021, 14 proyek Indonesia berhasil memenuhi prasyarat dan mendapatkan pendanaan OSF, terdiri dari delapan perbaikan perikanan dan enam mahasiswa pascasarjana untuk penelitian.

Perbaikan perikanan yang telah bergerak menuju keberlanjutan dan memenuhi syarat pendanaan OSF akan menggunakan dana sesuai dengan fokus perbaikan masing-masing.
Baca juga: KKP pamerkan tuna sirip kuning bersertifikat MSC di ITIBF 2024
Baca juga: KKP: Program MSC sukses mendukung keberlanjutan kelautan perikanan

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024