Jakarta (ANTARA) - Rumah sakit khusus jantung dan pembuluh darah Heartology Cardiovascular Hospital menyediakan layanan kesehatan jantung terpadu yang dikatakan berpusat pada pasien.

Pada acara peresmian rumah sakit di Jakarta, Selasa, Chief Executive Officer Heartology Cardiovascular Hospital Amelia Hendra menyampaikan komitmen pengelola rumah sakit untuk memberikan pelayanan yang berpusat pada pasien.

"Heartology merupakan gerakan untuk jantung Indonesia yang lebih sehat dan wujud medical excellence di Indonesia, berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan jantung di Indonesia yang berpusat kepada pasien melalui edukasi, penelitian, penerapan teknologi terbaru, dan teamwork para dokter sub-spesialis," katanya.

Direktur Heartology Cardiovascular Hospital Dr. dr. Faris Basalamah, Sp. JP (K), menyampaikan bahwa rumah sakit berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan dukungan dokter-dokter jantung berpengalaman serta fasilitas dan teknologi terbaru.

Baca juga: Wanita lebih banyak kehilangan harapan hidup setelah serangan jantung

Pemimpin Heartology Cardiovascular Hospital Dr. dr. Dafsah A. Juzar, Sp.JP(K) mengatakan bahwa rumah sakitnya mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan jantung sekaligus memperkuat sektor wisata medis di Indonesia.

"Beban finansial dan logistik bagi keluarga yang biasanya harus berobat ke luar negeri dapat diminimalisasi, terutama dalam kondisi yang membutuhkan ketepatan waktu perawatan," katanya.

"Ini tidak hanya menarik wisatawan medis, tetapi juga meningkatkan citra Indonesia sebagai destinasi kesehatan global, memberikan manfaat bagi ekonomi negara, serta meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan bagi masyarakat," ia menjelaskan.

Heartology menjalankan kampanye #SatuDetakUntukIndonesia untuk mendukung upaya peningkatan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan jantung.

Kampanye itu antara lain mengajak para perempuan sebagai pilar utama dalam keluarga untuk menjadi duta kesehatan jantung keluarga.

"Sebagai penentu kesehatan di keluarga, sebagai ibu dan perempuan, kita harus mulai menyadari untuk bisa menjaga kesehatan diri dan seluruh keluarga," kata dr. Reisa Broto Asmoro, yang dikenal sebagai pemengaruh gaya hidup sehat.

Dia menekankan pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan jantung melalui program edukasi dan penyebarluasan informasi mengenai penyakit jantung dan upaya pencegahannya.

Baca juga: Dokter paparkan faktor risiko bayi lahir dengan gangguan jantung

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dr. Radityo Prakoso Sp.JP (K) mengutip data hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 yang menunjukkan 15 dari 1.000 orang atau sekitar 2.784.064 orang di Indonesia menderita penyakit jantung.

Namun demikian, jumlah dokter spesialis penyakit kardiovaskuler serta fasilitas kesehatan jantung yang tersedia belum ideal untuk memberikan pelayanan kesehatan jantung secara optimal.

"Saat ini, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah hanya berjumlah 1.485 orang. Idealnya satu dokter jantung melayani 100.000 orang, namun saat ini satu dokter jantung harus melayani 250.000 orang," kata Radityo.

"Kondisi ini mengakibatkan pelayanan pasien jantung menjadi tidak maksimal, mengakibatkan banyak pasien tidak bisa tertangani dengan tepat waktu," katanya.

Baca juga: Dokter: Cegah penyakit jantung koroner sejak usia 35-40 tahun

Baca juga: Penyebab masalah jantung yang lebih banyak ditemukan pada orang muda
 

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024