Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis mata lulusan Universitas Indonesia dr. Niluh Archi, SpM, mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan mata kering karena mengganggu kenyamanan dan bahkan bisa menurunkan kualitas hidup secara signifikan.

"Jika tidak segera ditangani, kondisi mata kering kronis dapat mengakibatkan peradangan atau infeksi pada konjungtiva, peradangan pada kornea, ulkus kornea atau luka terbuka pada kornea," kata Niluh saat acara kesehatan di Jakarta, Selasa.

Dampak lanjutan mata kering yang belum tertangani tak jarang berupa pandangan kabur yang membuat anak kesulitan membaca.

"Mengantisipasi itu, pemeriksaan mata secara dini dan berkala menjadi solusi untuk mencegah dampak mata kering pada anak,” ujar Niluh.

Baca juga: Menggunakan bunga telang untuk obat mata berisiko menimbulkan infeksi

Selain itu, mata kering dapat menyebabkan kerusakan permukaan mata akibat infeksi atau peradangan, yang bisa bersifat ringan hingga berat, dan bahkan permanen. Jika tidak segera ditangani, kondisi mata kering kronis bisa menyebabkan peradangan atau infeksi pada konjungtiva, kornea dan ulkus kornea atau luka terbuka pada kornea.

Niluh menjelaskan ada tiga penyebab mata kering dan gejala yang dialami seseorang biasanya kombinasi dari ketiga hal tersebut. Mata kering disebabkan oleh penurunan produksi lapisan air mata, peningkatan penguapan lapisan air mata dan penyumbatan kelenjar air mata (meibomian gland) sehingga menghasilkan lemak atau lipid.

Mata kering biasanya ditandai rasa mengganjal pada mata, sering merah, berair, kering, atau terasa berpasir. Rasa lengket, kotoran mata, dan dorongan untuk sering mengucek mata juga bisa menjadi sinyal bahwa mata butuh perhatian lebih.

Faktor eksternal juga menjadi penyebab mata kering, seperti penggunaan pendingin ruangan yang menyebabkan kelembapan udara berkurang sehingga mata lebih rentan kering.

Penggunaan gawai yang berlebihan juga turut menyumbang masalah karena menatap layar terlalu lama mengurangi frekuensi berkedip, yang seharusnya membantu menyebarkan air mata ke seluruh permukaan mata. Tak ketinggalan, polusi udara yang penuh partikel kotor juga bisa mengiritasi mata dan mengganggu produksi air mata.

Namun, ada langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegah mata kering. Hindari gaya hidup yang bisa memperburuk kondisi tersebut, seperti memberi jeda pada mata saat menggunakan gawai untuk mengistirahatkan mata, dan mengurangi penggunaan AC atau gunakan pelembap udara untuk menjaga kelembapan di ruangan.

Hindari juga riasan mata yang bisa menyumbat pori-pori kelenjar minyak di sekitar mata. Jika menggunakan lensa kontak, ikuti anjuran dokter.

Baca juga: Lakukan kompres hangat bila alami mata kering

Baca juga: Hormonal jadi peran utama masalah mata kering pada wanita 65 tahun

Baca juga: Menatap layar terlalu lama sebabkan mata kering, ini penjelasan dokter

Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024