Kami sangat mendorong pelaku-pelaku UMKM lokal untuk ikut berpartisipasi melakukan ekspor.
Jayapura (ANTARA) - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Jayapura, Papua, mengajak para pelaku usaha setempat agar memanfaatkan klinik ekspor sebagai upaya untuk memberi solusi atas kendala-kendala yang dialami oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Jayapura Adeltus Lolok, di Jayapura, Selasa, mengatakan untuk klinik ekspor perkembangannya sangat positif terutama di wilayah perbatasan.
"Berdasarkan data kami, nilai ekspor yang dilakukan pengusaha melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw Kota Jayapura senilai Rp12,68 miliar yang tercatat mulai Januari hingga April 2024," katanya.
Menurut Adeltus, untuk itu pihaknya sangat mendorong pelaku usaha di wilayah kerjanya memanfaatkan klinik ekspor tersebut.
"Kami sangat mendorong pelaku-pelaku UMKM lokal untuk ikut berpartisipasi melakukan ekspor, terutama masyarakat di Kota Jayapura karena kini kegiatan ekspor sangat mudah dilakukan," ujarnya.
Dia menjelaskan saat ini pihaknya sedang mendorong sektor perikanan, karena Provinsi Papua khususnya di Kota Jayapura sangat terkenal dengan hasil lautnya dengan kualitas terbaik.
"Selain itu adanya di sektor pertanian memang banyak potensi yang bisa diekspor ke Papua Nugini dan daerah lainnya, oleh sebab itu masyarakat harus paham aturannya seperti apa persyaratan," katanya lagi.
"Untuk barang-barang yang diekspor melalui PLBN Skow berupa bahan makanan seperti tepung terigu, makanan instan, kebutuhan dan peralatan rumah tangga, bangunan dan bahan konstruksi seperti semen, batu, rangka besi dan ubin lantai," ujarnya lagi.
Baca juga: Dorong UMKM Naik Kelas, Bea Cukai Berikan Layanan Asistensi Melalui Klinik Ekspor
Baca juga: Disperindag Maluku mengoptimalkan klinik ekspor tingkatkan ekspor UMKM
Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024