Jakarta (ANTARA News) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) siap mencalonkan kembali ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri, sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) langsung 2009. Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Cahyo Kumolo, seusai pelantikan Badan Pemenangan (BP) Pemilu di DPP PDIP Jakarta, Kamis, mengatakan, partainya telah mempunyai figur yang sudah pasti untuk berlaga di Pilpres langsung 2009. "Sampai hari ini, untuk Pilpres, partai sudah mempunyai figur, yakni Megawati. Ibu Mega akan kita perjuangkan dalam rangka Pilpres 2009 mendatang," katanya. Dikemukakannya, untuk itu, partai telah melakukan berbagai evaluasi atas rangkaian kegagalan partai itu dalam Pemilu maupun Pilpres 2004. Menurut dia, hasil Pemilu yang dicapai PDIP pada 1999 dan 2004 tidak bisa dijadikan ukuran untuk Pemilu dan Pilpres 2009 mendatang. Hal tersebut disebabkan masyarakat sekarang menuntut adanya perubahan kondisi yang tidak mampu dipenuhi pemerintahan saat ini, katanya. Sementara itu, terkait dengan pelantikan sebanyak 109 anggota BP Pemilu PDIP, ia mengatakan, pihaknya menargetkan pada Oktober 2006, struktur organisasi itu sudah selesai dan para pengurusnya sudah dilantik di tingkat provinsi dan kabupaten seluruh Indonesia. Ia selanjutnya mengatakan, waktu yang tersedia untuk mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk Pemilu legislatif dan Pilpres 2009 sudah sangat mendesak. Terkait dengan hal tersebut, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan para kadernya yang telah dilantik namun ternyata tidak aktif agar segera dipecat saja. Menurut Mega, untuk mendapatkan hasil maksimal, BP memerlukan waktu dua setengah tahun untuk persiapannya sehingga ia menginginkan agar BP tersebut segera diaktifkan dalam waktu dekat. Semua anggotanya akan mendapatkan pengarahan khusus darinya dalam forum tertutup. Pelantikan BP Pemilu PDIP tersebut ditandai dengan penyerahan secara simbolis bendera partai dari Megawati kepada Cahyo Kumolo. Tampak hadir dalam acara tersebut, suami Megawati, Taufik Kemas, dan putrinya, Puan Maharani. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006