Ia membeberkan, dalam 182 laga yang diselenggarakan selama tujuh bulan pada babak reguler, total rata-rata perolehan poin per gim (ppg) dari setiap laga naik dari 164,1 menjadi 145,6 poin.
Lebih lanjut dia membeberkan, data-data itu menunjukkan bahwa kompetisi semakin ketat dan kualitas permainan juga semakin meningkat dengan format kandang-tandang (home-away).
Junas menambahkan, total penonton muda juga tercatat sebanyak 180 ribu orang dan broadcast streamers naik sebanyak 68 persen.
Baca juga: Satria Muda ke Final IBL 2024 setelah singkirkan Dewa United
Baca juga: Kalahkan juara bertahan, Pelita Jaya menuju Final IBL 2024
Junas optimistis, untuk musim 2025 penyelenggaraan akan semakin bagus dan kualitas tim peserta juga semakin meningkat.
Ia menyatakan, melalui format home-away, penyelenggara ingin mengedukasi fan agar lebih mencintai dan antusias mendukung tim kesayangannya.
Pada Indonesian Basketball League (IBL) 2024, pengelola kompetisi melakukan langkah besar dengan perubahan tiga hal utama atau aturan yang berbeda dari musim sebelumnya.
Tiga aturan baru itu, yaitu sistem kandang-tandang (home-away), pembatasan total gaji maksimal (salary cap) pemain per musim, dan kuota pemain asing.
Sebelum musim 2024, IBL menggunakan format atau sistem kompetisi series dari satu kota ke kota lainnya.
Namun, mulai tahun ini 14 klub peserta IBL melakoni total 26 pertandingan, dengan 13 kali laga kandang dan 13 tandang pada babak reguler.
Baca juga: Satria Muda-Pelita Jaya siap berhadapan di Final IBL 2024
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024