Kita edukasi seperti apa itu pemilih yang cerdas dan aktif
Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Jakarta Pusat (KPU Jakpus) mengajak kepada pemilih agar lebih cerdas dan aktif dalam menggunakan haknya pada Pilkada 2024.
 
"Kita edukasi seperti apa itu pemilih yang cerdas dan aktif," kata Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Jakarta Pusat Sahat Dohar Manullang di Kantor Walikota Jakarta Pusat, Selasa, usai kegiatan peningkatan pemahaman Undang-Undang bidang politik bertema "Eksistensi penyandang disabilitas turut mengisi ruang kontestasi politik dalam bingkai Pemilu" yang dihadiri 20 kaum disabilitas.
 
Sahat menyebut langkah menjadi pemilih yang cerdas dan aktif antara lain rajin mencari informasi pilkada dan berperan serta dalam pelaksanaan setiap tahapan, aktif menyebarluaskan informasi terkait Pilkada dari media sosial resmi KPU, aktif mencari informasi tentang visi, misi, dan program calon.
 
Lalu, aktif mengikuti kegiatan kampanye untuk mengetahui lebih dalam terkait visi, misi, dan program calon, kemudian aktif mengawasi proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS, menolak politik uang, dan mengambil peran dalam memberantas hoaks.
 
"Perlu diingat, pilkada menjadi sangat penting karena pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih pemimpin atau kepala daerah seperti gubernur, bupati, dan walikota, dan wakilnya. Pilkada juga menjadi sarana pendidikan politik bagi masyarakat," ujar Sahat.
 
Menurut Sahat, pemilih yang cerdas dan aktif perlu memahami bahwa Pilkada menjadi sarana integrasi bangsa yang membutuhkan biaya yang besar baik itu APBN atau APBD dan melibatkan sumber daya yang banyak.
 
Terkait Pilkada ramah disabilitas, Sahat juga menekankan Pemilu Inklusif. Pemilu inklusif merupakan pemilu yang diselenggarakan dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua warga negara yang telah berhak memilih, tanpa memandang suku, ras, agama, jenis kelamin, penyandang disabilitas, status sosial ekonomi, dan lain-lain.
 
Sahat menyampaikan tingkat partisipasi masyarakat Jakarta Pusat pada pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2019 sebanyak 77,87 persen, sedangkan pada Pemilu 2024 turun menjadi 73,68 persen.
 
Lalu, tingkat partisipasi masyarakat Jakarta Pusat pada pemilihan anggota DPR RI tahun 2019 sebanyak 76,25 persen, sedangkan pada Pemilu 2024 turun menjadi 73,46 persen.
 
"Tingkat partisipasi masyarakat Jakarta Pusat pada pemilihan anggota DPD RI tahun 2019 sebanyak 76,5 persen, lalu Pemilu 2024 ada 73,59 persen," ucap Sahat.
 
Sedangkan tingkat partisipasi masyarakat Jakarta Pusat pada pemilihan anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta tahun 2019 sebanyak 76,13 persen. Angka ini menurun pada Pemilu 2024 sebanyak 73,42 persen.
Baca juga: Kesbangpol Jakpus sosialisasikan disabilitas pentingnya ikut Pilkada
Baca juga: Partai Kasih buka pendaftaran untuk Pilkada Serentak 2024
Baca juga: Perindo belum umumkan dukungan meski undang Anies di mukernas

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024